Contohcontoh kearifan lokal di Indonesia yang bisa kamu temukan, di antaranya: Hutan Larangan adat di Riau Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali
Artinya pengetahuan lokal merupakan algamasi dari kearifan, pola pikir, dan teknologi sehingga ketiganya tidak valid untuk dipisahkan berdiri sendiri. Pengetahuan lokal dikembangkan melalui proses pengamatan, pengalaman praktik, dan adaptasi terus menerus, diingat dan dikomunikasikan secara verbal, serta di teruskan melalui pewarisan regeneratif.
12 Contoh Kearifan Lokal 1.2.1 Sasi (Maluku) 1.2.2 Pahomba (Sumba Timur- Nusa Tengara Timur ) 1.2.3 Subak (Bali) 1.2.4 Tri Hita Karana (Bali) 1.2.5 Bersih Deso (Desa Gasang-Jawa Timur) 1.2.6 Wewaler (Desa Bendosewu-Jawa Timur) 1.2.7 Seren Taun (Kasepuhan Sirnaresmi-Jawa Barat) 1.2.8 Piil Pasenggiri (Lampung) 1.2.9 Ke-Kean (Sumatera Selatan)
KearifanLokal, Pengetahuan Lokal dan Degradasi Lingkungan KEARIFAN LOKAL, PENGETAHUAN LOKAL DAN DEGRADASI LINGKUNGAN Erwan Baharudin Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Esa Unggul, Jakarta Mahasiswa Pascasarjana Antropologi Universitas Indonesia, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Je
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta06 Januari 2022 0544Hallo, Tiara. Kakak bantu jawab ya. Yuk simak penjelasan berikut. Untuk bentuk kearifan lokal yang ada di Indonesia, sebagai salah satu karakteristik negara berkembang. Antara lain; 1. Sadranan Gunung Genthong Sadranan Gunung merupakan kearifan lokal yang diadopsi didaerah Jawa Tengah sebagai bentuk mengucap syukur atau berterimakasih terhadap leluhur dan alam. Kearifan lokal ini diselenggaraan satu tahun sekali pada Selasa Kliwon menurut penanggalan Jawa setelah panen pertama pertengahan marengan palawija. Pelaksanaan kearifan lokal ini dimulai dengan melibatkan warga untuk memasak sesaji yang akan dihidangkan seperti ketupat, uwi, gembili, embong, garut, gethuk, cemplon, ayam panggang, ikan kali panggang dan lainnya. 2. Ulap Doyo Ulap Doyo merupakan kearifan lokal yang termuat dalam motif tenun sebagai warisan suku Dayak Benuaq di Kalimantan. Jenis tekstil tradisional tersebut menyimpan keunikannya pada bahan baku, proses pembuatan, dan motif. Terbuat dari bahan baku daun doyo curliglia latifotia yang tumbuh secara liar di pedalaman Kalimantan, salah satunya di wilayah Tanjung Isuy, Jempang – Kuta Barat. Selanjutnya, daun doyo kemudian diberi warna alami yang berasal dari tumbuhan dengan warna umum seperti merah dan coklat. Pewarna alami merah berasal dari buah glinggam, kayu oter dan buah londo; sementara pewarna alami coklat diperoleh dari kayu uwar. Proses berikutnya adalah pada penenunan motif yang terinspirasi bentuk flora dan fauna yang ada di tepian sungai Mahakam atau bertemakan peperangan antara manusia dengan naga. Motif yang terdapat pada kain Ulap Doyo biasanya mencirikan identitas pemakainya yang sekaligus menjelaskan tingkat stratifikasi sosial masyarakatnya. 3. Barapen Barapen merupakan bentuk kearifan lokal yang berkembang di Papua, khususnya di kawasan pegunungan. Kearifan lokal tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus mempererat tali persaudaraan antar masyarakatnya. Barapen merupakan tradisi membakar makanan beramai-ramai yang kemudian disantap bersama, dalam prosesnya diperlukan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan pembakaran, membakar hingga proses santap makanan. Jenis makanan yang dibakar dalam tradisi Barapen meliputi jagung, ubi, sayur hingga daging. Terima kasih sudah bertanya menggunakan Roboguru, semoga membantu ya Ÿ˜Š
Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Kearifan lokal bisa berupa nilai, keyakinan, kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Contoh kearifan lokal berupa keterampilan lokal adal sebagai berikut. Masyarakat suku Badui masih memiliki keterampilan menenun menggunakan alat tradisional Tradisi Repong Damar pada Suku Krui di Lampung Barat yaitu keterampilan pengelolaan lahan bekas ladang yang dikembangkan oleh Suku Krui di Lampung Barat
- Selama ini, pengertian kearifan lokal sering disampaikan dengan penjelasan dan pemahaman yang beragam. Kearifan lokal kerap pula dihubungkan dengan budaya tradisional. Namun, kearifan lokal sebenarnya mempunyai cakupan yang lebih luas daripada pengetahuan karena kearifan lokal juga berkaitan dengan cara hidup suatu masyarakat yang mencerminkan pengetahuan kebudayaan dan mencakup pula model-model pengelolaan sumber daya akam secara bijaksana dan bertanggung jawab. Identitas atau kepribadian budaya sebuah masyarakat yang menyebabkan mereka bisa menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri, bisa pula disebut dengan Kearifan Lokal. Sementara Muh. Aris Rifai dalam buku Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal 2019 35 menyimpulkan, definisi kearifan lokal adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan pengetahuan, budaya, dan kelembagaan serta praktek dalam mengelola sumber daya alam. Dengan demikian, menurut Rifai, kearifan lokal menjadi wujud formasi dari keseluruhan bentuk keyakinan, pengetahuan, pemahaman, wawasan, serta adat kebiasaan atau etika, yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan dalam komunitas ekologis. Adapun buku Kearifan Lokal Petani Kopi Dataran Tinggi Gayo 2020 2, karya Dr. Puspitawati Dkk, yang mengutip penjelasan dari Clifford Geertz, memuat penjelasan bahwa substansi kearifan lokal adalah norma yang berlaku di suatu masyarakat yang diyakini kebenarannya serta menjadi acuan dalam tindakan maupun perilaku sehari-hari. Maka, kearifan lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam dalam artikel berjudul "Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Upaya Penguatan Identitas Keindonesiaan" yang dilansir di laman Kemendikbud, Suyono Suyatno menulis, kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, sekaligus pandangan hidup way of life, yang mengakomodasi kebijaksanaan dan kearifan dalam kehidupan. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Jateng, Jabar, Bali Di Indonesia, kearifan lokal bisa berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum, adat, hingga aturan-aturan khusus. Kearifan lokal juga menjadi tradisi budaya, yang bisa menjaga kesimbangan lingkungan serta kelestarian mengutip artikel karya Suyono Suyatno, di Indonesia, kearifan lokal tidak hanya berlaku di sebuah komunitas budaya atau etnik tertentu, melainkan juga sering kali hidup dengan sifat lintas-budaya atau lintas-etnik sehingga membentuk nilai-nilai kebudayaan yang bersifat nasional. Sejumlah contoh nilai-nilai kearifan lokal yang hidup dalam banyak kelompok etnis ataupun suku di Indonesia ialah gotong royong, toleransi, menghormati alam, saling menolong dan lain moral dari kearifan lokal di Indonesia tersebut diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan pepatah, peribahasa, cerita rakyat, manuskrip, hingga tradisi. Kearifan lokal juga kerap dikemas dalam bentuk kepercayaan tradisional dan ini, sejumla contoh kearifan lokal yang hingga saat ini masih hidup di tengah masyarakat Provinsi Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. 1. Contoh Kearifan Lokal di BaliSebagai salah satu daerah penghasil padi yang produktif, Bali memiliki sistem irigasi kuno untuk mengairi sawah mereka, yang disebut dengan oleh nilai-nilai kearifan lokal, agama dan budaya; serta dikombinasikan dengan teknik yang kompleks dan prinsip yang mengedepankan kesejahteraan sosial subak, tidak hanya sekedar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi rakyat Bali itu sendiri. Menukil penjelasan di laman Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO KNIU, istilah Subak’ berasal dari Bahasa Bali, yang mengacu pada sistem dan kelembagaan sosial yang memiliki aturan-aturan dan ciri khasnya sekaligus merujuk pada adanya asosiasi petani dalam menentukan penggunaan air irigasi untuk menanam padi yang dilakukan secara demokratis dan hierarkis sesuai dengan pembagian peran bagi masing-masing pemilih lahan sawah. Tak hanya itu, banyak pakar pertanian dunia yang sudah mengakui bahwa sistem Subak merupakan prinsip pengelolaan irigasi unggul dan Subak palemahan memiliki fasilitas pokok yang berupa bendungan air pengalapan, parit jelinjing, serta sarana untuk memasukan air ke dalam bidang sawah garapan cakangan. Meskipun pada dasarnya merupakan sistem irigasi, Subak juga dihayati oleh masyarakat Bali sebagai konsep kehidupan, karena merupakan manifestasi langsung dari filosofi yang disebut Tri Hita Karana. Adapun secara bahasa, pengertian Tri Hita Karana adalah tiga penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraanKetiga penyebab yang terkandung dalam sistem Subak ialah Parahyangan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan; Pawongan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama; dan Palemahan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungan.Kearifan lokal masyarakat Bali tersebut sudah diakui oleh UNESCO sebagai World Cultural Heritage. Sistem Subak dianggap tidak hanya sekadar situs alam berbentuk materi, melainkan juga filosofi luhur yang perlu Contoh Kearifan Lokal di Jawa BaratContoh kearifan lokal di masyarakat Jabar itu diulas di artikel "Kearifan Lokal Masyarakat Sunda dalam Memitigasi Bencana dan Aplikasinya sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Nilai," yang dimuat Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 14, No 2, 2014 terbitan LPPM kearifan lokal itu tercermin di bangunan Rumah Bambu, Tata Ruang & Zonasi Penggunaan Lahan dalam Skala Mikro dan Pengelolaan Lahan Secara Ramah ilmiah karya Enok Maryani dan Ahmad Yani tersebut merupakan hasil riset di enam lokasi komunitas adat di Jawa Barat dan lokasi penelitian kearifan lokal itu adalah Desa Pangandaran Pangandaran, Jawa Barat; Kampung Kuta Ciamis, Jawa Barat; Kampung Naga Tasikmalaya, Jabar; Desa Kanekes Lebak, Banten; dan Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi, Jawa Barat.Di antara kearifan lokal yang ditemukan dalam penelitian itu adalah Konsep Leuweung Kolot yang mirip dengan konsep hutan lindung sebagai kawasan yang sama sekali tidak boleh dimasuki. Selain itu ada konsep Leuweung Larangan yang mirip dengan hutan penyangga yaitu hutan yang dilarang dirambah atau dibuka tetapi masih boleh dimasuki dengan seizin para ketua Kanekes, Leuweung Larangan digunakan sebagai lokasi pemahaman para pu’un atau ketua adat sehingga menambah kewibawaan lokal di masyarakat Jawa Barat Sunda juga bisa ditemukan di sejumlah dongeng yang mengandung nilai-nilai yang positif untuk membentuk karakter anak-anak. Contoh cerita rakyat yang sering didongengkan kepada anak-anak di masyarakat Sunda misalnya, ialah dongeng sasakala gunung tangkuban parahu, dongeng si kabayan, dongeng kancil dan kura-kura, serta banyak lainnya. Dongeng-dongeng itu mengandung pesan-pesan moral yang bisa dijadikan cerminan anak-anak dalam menjalani hidup, demikian dijelaskan dalam salah satu karya ilmiah terbitan Badan Bahasa, Kemdikbud. Peribahasa yang hidup di masyarakat Sunda Jawa Barat juga banyak yang memuat nilai-nilai kearifan lokal. Sejumlah contohnya diulas artikel ilmiah "Nilai Kearifan Lokal dalam Peribahasan Sunda Kajian Semiotika" karya Siti Kodariah dan Gugun Gunardi yang dimuat Jurnal Patanjala Vol 7, No 1, 2015 terbitan Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat. Contoh kearifan lokal di Jawa Barat itu termuat daam peribahasa "cul dogdog tinggal igel" yang mengandung ajaran moral bahwa orang yang serakah dan lupa diri akan tercela di masyarakat dan dianggap tidak bertanggung kearifan lokal lainnya di peribahasa "nété tarajé nincak hambalan" yang mencerminkan kearifan masyarakat Sunda mengenai ketertiban dan kedisiplinan dalam mencapai suatu maksud yang diinginkan. 3. Contoh Kearifan Lokal di Jawa TengahCilacap, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah dengan komunitas nelayan yang dianggap terbelakang dan tertinggal. Namun, komunitas nelayan di Cilacap memelihara beberapa tradisi menjadi unsur-unsur penting dalam kebudayaan nasional. Masyarakat di daerah itu memelihara mitologi Ratu Selatan sebagai penjaga pantai selatan Jawa, dan sering pula disebut Nyi Roro Kidul di Yogyakarta. Mitologi Ratu Selatan mengilhami kepercayaan di kalangan nelayan Cilacap pada keyakinan bahwa pada Jumat Kliwon, mereka tidak boleh menangkap ikan agar tetap selamat dan mendapat berkah. Selain itu, kepercayaan ini membuat mereka harus melakukan beberapa tradisi serta pantangan yang harus mereka ini diulas dalam artikel ilmiah "Tradisi Jumat Kliwonan sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan di Kab. Cilacap, Jawa Tengah" karya Bagus Wiranto yang termuat di Jurnal Sabda Vol 13, No 1, 2018 terbitan riset Bagus Wiranto itu menyimpulkan tradisi Jumat Kliwonan di masyarakat nelayan Cilacap, yang sarat akan unsur mistis dan religi, menyimpan banyak nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai itu seperti ajaran moral bahwa tidak selamanya manusia harus mengejar duniawi semata tapi juga harus memperhatikan relasi dengan sang pencipta, lingkungan alam dan masyarakat. Contoh kearifan lokal lainnya di Jawa Tengah bisa ditemukan dalam Tradisi Nyadran masyarakat sekitar Situs Liangan, Temanggung. Ritual adat nyadran telah dilaksanakan warga sejak dahulu hingga kini secara turun temurun. Dalam buku Kearifan Lokal Dalam Tradisi Nyadran Masyarakat Sekitar Situs Liangan 2016, dijelaskan bahwa tradisi nyadran di masyarakat sekitar Situs Liangan memuat banyak pesan moral. Tradisi nyadran itu mengajarkan pentingnya rasa syukur pada yang maha kuasa, keselarasan kebutuhan lahir dan batin, serta perekat masyarakat lintas-agama, etnis, dan sosial. Tradisi nyadran tersebut juga meningkatkan solidaritas, kegotongroyongan, dan keguyuban sejumlah daerah Jawa Tengah yang lain, tradisi nyadran juga masih lestari dan digelar secara rutin setiap tahun. - Pendidikan Kontributor Versatile Holiday LadoPenulis Versatile Holiday LadoEditor Addi M Idhom
Kearifan Lokal – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Wujud & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kearifan Lokal yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, ciri fungsi, wujud dan contoh, nah agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini. Pengertian Kearifan Lokal Kearifan Lokal adalah sebuah tema humaniora yang diajukan untuk memulihkan peradaban dari krisis modernitas. Ia diunggulkan sebagai “pengetahuan” yang “benar” berhadapan dengan standar “saintisme” modernistic yaitu semua pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan positivisme suatu cara penyusunan pengetahuan melalui observasi gejala untuk mencari hukum-hukumnya. Sains modern dianggap memanipulasi alam dan kebudayaan dengan mengobyektivkan semua segi kehidupan alamiah dan batiniah dengan akibat hilangnya unsur “nilai” dan “moralitas” Sains modernistic menganggap unsur “nllia’ dan “moralitas” sebagai unsur yang tidak relevan untuk memahami ilmu pengetahuan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Tradisi Local secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Sebagai ruang interaksi yang sudah didesain sedemikian rupa yang di dalamnya melibatkan suatu pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungan fisiknya. Pola interaksi yang sudah terdesain tersebut disebut settting. Setting adalah sebuah ruang interaksi tempat seseorang dapat menyusun hubungan-hubungan face to face dalam lingkungannya. Sebuah setting kehidupan yang sudah terbentuk secara langsung akan memproduksi nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut yang akan menjadi landasan hubungan mereka atau menjadi acuan tingkah-laku mereka. Berikut ini terdapat beberapa pengertian kearifan lokal menurut para ahli, terdiri atas S. Swars Menyatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan melembaga Mariane, 2014. Phongphit dan Nantasuwan Menyatakan kearifan lokal sebagai pengetahuan yang berdasarkan pengalaman masyarakat turun-temurun antargenerasi. Pengetahuan ini menjadi aturan bagi kegiatan sehari-hari masyarakat ketika berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat lain dan lingkungan sekitar Kongprasertamorn 2007 dalam Afandi dan Wulandari 2012. I Ketut Gobyah Mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal Samudra, 2010. Quaritch Wales Menjelaskan bahwa local genius atau kearifan lokal berarti kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Bela Negara Haryati Soebadio Mengatakan bahwa local genius adalah jugaculture identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri Ayatrohaedi 1986 dan Saragih 2013. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Memberikan pengertian tentang kearifan lokal, yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari. Rahyono 2009 Menurutnya kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal di sini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Apriyanto 2008 Kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka. Paulo Freire 1970 Menurutnya pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi. Hal ini sebagaimana Paulo Freire, seorang filsuf pendidikan dalam bukunya Cultural Action for Freedom 1970, menyebutkan dengan dihadapkannya pada problem dan situasi konkret yang dihadapi, peserta didik akan semakin tertantang untuk menanggapinya secara kritis. Oleh karena itu di perlukan adanya integrasi ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal. Warigan 2011 Menurutnya nilai-nilai yang ada kearifan lokal di Republic of indonesia sudah terbukti turut menentukan kemajuan masyarakatnya. Al Musafiri, Utaya & Astina 2016 Dalam penelitian yang dilakukan, menyebutkan bahwa kearifan lokal memiliki peran untuk mengurangi dampak globalisasi dengan cara menanamkan nilai-nilai positif kepada remaja. Penanaman nilai tersebut didasarkan pada nilai, norma serta adat istiadat yang dimiliki setiap daerah. Sibarani 2012 Kearifan lokal merupakan suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal. Baca Artikel Terkait Tentang Materi “NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia ” Pengertian & Tujuan – Fungsi – Bentuk Ciri-Ciri Kearifan Lokal Kearifan lokal memiliki beberapa ciri-ciri yaitu Mempunyai kemampuan memgendalikan. Merupakan benteng untuk bertahan dari pengaruh budaya luar. Mempunyai kemampuan mengakomodasi budaya luar. Mempunyai kemampuan memberi arah perkembangan budaya. Mempunyai kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya asli. Fungsi Kearifan Lokal Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep kanda pat rate. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya pada upacara saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada pura Panji. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan. Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan penyucian roh leluhur. Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron customer. Wujud Kearifan Lokal Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan bahwa akhir dari sedimentasi kearifan lokal ini akan mewujud menjadi tradisi atau agama. Dalam masyarakat kita, kearifan-kearifan lokal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah, sasanti, petuah, semboyan, dan kitab-kitab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat yang telah berlangsung lama. Keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin dalam nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai itu menjadi pegangan kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak terpisahkan yang dapat diamati melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Proses sedimentasi ini membutuhkan waktu yang sangat panjang, dari satu generasi ke generasi berikut. Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan bahwa kemunculan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses trial and error dari berbagai macam pengetahuan empiris maupun not-empiris atau yang estetik maupun intuitif. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Identitas Nasional Kearifan lokal lebih menggambarkan satu fenomena spesifik yang biasanya akan menjadi ciri khas komunitas kelompok tersebut, misalnya alon-alon asal klakon masyarakat Jawa Tengah, rawe-rawe rantas malang-malang putung masyarakat Jawa Timur, ikhlas kiai-ne manfaat ilmu-ne, patuh guru-ne barokah urip-e masyarakat pesantren, dan sebagainya. Kearifan lokal merupakan pengetahuan eksplisit yang muncul dari periode yang panjang dan berevolusi bersama dengan masyarakat dan lingkungan di daerahnya berdasarkan apa yang sudah dialami. Jadi dapat dikatakan kearifan lokan disetiap daerah berbeda-beda tergantung lingkungan dan kebutuhan hidup. Local Genius sebagai Kearifan Lokal Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini. Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri. Sementara Moendardjito mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah mampu bertahan terhadap budaya luar memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam one budaya asli mempunyai kemampuan mengendalikan mampu memberi arah pada perkembangan budaya. I Ketut Gobyah dalam “Berpijak pada Kearifan Lokal” mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan local merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. S. Swarsi Geriya dalam “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” mengatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga. Dalam penjelasan tentang urf, Pikiran Rakyat terbitan half dozen Maret 2003 menjelaskan bahwa tentang kearifan berarti ada yang memiliki kearifan al- addah al-ma’rifah, yang dilawankan dengan al-addah al-jahiliyyah. Kearifan adat dipahami sebagai segala sesuatu yang didasari pengetahuan dan diakui akal serta dianggap baik oleh ketentuan agama. Adat kebiasaan pada dasarnya teruji secara alamiah dan niscaya bernilai baik, karena kebiasaan tersebut merupakan tindakan sosial yang berulang-ulang dan mengalami penguatan reinforcement. Apabila suatu tindakan tidak dianggap baik oleh masyarakat maka ia tidak akan mengalami penguatan secara terus-menerus. Pergerakan secara alamiah terjadi secara sukarela karena dianggap baik atau mengandung kebaikan. Adat yang tidak baik akan hanya terjadi apabila terjadi pemaksaan oleh penguasa. Bila demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi dipaksakan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Liberalisme adalah Ruang Lingkup Kearifan Lokal Kearifan lokal merupakan fenomena yang luas dan komprehensif. Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan lokal. Kearifan lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut sehingga tidak harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu komunitas sebagai hasil dari interaksinya denganlingkungan alam dan interaksinya dengan masyarakat serta budaya lain. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional karena dia dapat mencakup kearifan masa kini dan karena itu pula lebih luas maknanya daripada kearifan tradisional. Untuk membedakan kearifan lokal yang baru saja muncul dengan kearifan lokal yang sudah lama dikenal komunitas tersebut, dapat digunakan istilah kearifan kini, kearifan baru, atau kearifan kontemporer. Kearifan tradisional dapat disebut kearifan dulu atau kearifan lama. Adapun contoh kearifan lokal yang diantaranya yaitu Hutan larangan adat “desa rumbio kec. kampar prov. Riau” Kearifan lokal ini dibuat dengan tujuan untuk agar masyarkat sekitar bersama-sama melestarikan hutan disana, dimana ada peraturan untuk tidak boleh menebang pohon dihutan tersebut dan akan dikenakan denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesar Rp jika melanggar. Awig-Awig Lombok Barat dan Bali merupakan aturan adat yang menjadi pedoman untuk bertindak dan bersikap terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam dan lingkungan didaerah Lombok Barat dan Bali. Cingcowong Sunda/Jawa Barat merupakan upacara untuk meminta hujan tradisi Cingcowong ini dilakukan turun temurun oleh masyarakat Luragung guna untuk melestarikan budaya serta menunjukan bagaimana suatu permintaan kepada yang Maha Kuasa apabila tanpa adanya patuh terhadap perintahnya. Bebie Muara Enim-Sumatera Selatan merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar pemanenan padi cepat selesai dan setelah panen selesai akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang sukses. Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako alam adalah aku. Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala mama, tanah dianggap sebagai bagian dari hidup manusia. Dengan demikian maka pemanfaatan sumber daya alam secara hati-hati. Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan ini yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam tanjak. Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, terdapat tradisi tana ulen. Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan adat. Masyarakat Undau Mau, Borneo Barat. Masyarakat ini mengembangkan kearifan lingkungan dalam pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi hutan dan memanfaatkannya. Perladangan dilakukan dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan mereka mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. Bali dan Lombok, masyarakat mempunyai awig-awig. Kerifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai yang profan. Demikianlah pembahasan mengenai Kearifan Lokal – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Wujud & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan
Ilustrasi batik, salah satu kearifan lokal. Foto Shutter StockKearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia perlu dilestarikan. Sebab, di dalamnya terkandung etika dan nilai moral yang dapat menuntun manusia untuk meraih kehidupan yang harmonis, baik dengan sesama manusia maupun dengan alam di Sosiologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 tulisan Puji Raharjo 2020 4, Sibarani mendefinisikan kearifan lokal sebagai bentuk pengetahuan yang berasal dari nilai luhur budaya setempat untuk mengatur tatanan kehidupan dengan Sibarani, Apriyanto menyebut bahwa kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan, dan dipertahankan oleh masyarakat untuk menjadi pedoman hidup apa saja ciri-ciri dan bentuk kearifan lokal? Dan apa saja contohnya di Indonesia? Simak penjelasannya berikut iniCiri-Ciri Kearifan LokalMasyarakat suku Baduy yang tak memakai alas kaki di dalam perjalanan. Foto Helmi Afandi/kumparanMemiliki kemampuan bertahan dari pengaruh budaya kemampuan mengakomodasi budaya kemampuan memberi arah perkembangan kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya Kearifan LokalSecara umum kearifan lokal dikategorikan dalam dua aspek, yaitu yang dapat dikenali dengan mudah atau tampak dengan indera dan kearifan lokal yang tidak Lokal yang Berwujud Nyata TangibleIlustrasi keris Foto ANTARA FOTO/Maulana Surya1. Tekstual berupa sistem nilai, tata cara, dan ketentuan khusus yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Beberapa contohnya adalah primbon dan Bangunan/Arsitektur Setiap rumah adat di Indonesia memiliki keunikan masing-masing yang mencerminkan budaya mereka, termasuk bagaimana cara mereka beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu contohnya adalah rumah gadang dari Sumatera Barat. Rumah yang berbentuk panggung sengaja dibuat sebagai proteksi terhadap Benda Cagar Budaya/Karya Seni Benda cagar budaya ini bisa berupa patung, senjata, alat musik, dan tekstil. Contohnya adalah batik, kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi. Tidak hanya itu, setiap motif batik juga memiliki makna Lokal yang Tidak Berwujud IntangibleKearifan lokal yang tidak berwujud berupa petuah yang berisi nilai-nilai tradisional. Kearifan ini disampaikan secara verbal dan diwariskan secara turun temurun. Contoh Kearifan Lokal di IndonesiaWarga menyeberangi jembatan di Kampung Baduy Luar, Lebak, Banten. Foto Helmi Afandi/kumparanNenek moyang bangsa Indonesia telah mengalami serangkaian proses belajar. Melalui proses tersebut, mereka menghimpun berbagai pengetahuan, salah satunya mengenai bagaimana cara memperlakukan alam sekitar dengan buku Modul Pelatihan Guru Sosiologi SMA tulisan Lilik Tahmidaten 2016, terdapat beberapa kearifan lokal Nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam, di antaranya yaituMitigasi Bencana ala Masyarakat BaduyMasyarakat Baduy memiliki kearifan lingkungan dalam bentuk pikukuh ketentuan adat pokok yang mengajarkan gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang dirusak gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh dirusak.Kepercayaan Te Aro Neweak Lako PapuaMasyarakat Papua memiliki kepercayaan te aro neweak lako yang bermakna “alam adalah aku”. Tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia sehingga sumber daya alam harus dimanfaatkan secara dan Tabu Tentang HutanMasyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh, Jawa Barat mengenal mitos dan tabu tertentu sehingga pemanfaatan hutan harus dilakukan secara hati-hati. Eksploitasi tidak diperbolehan kecuali atas ijin sesepuh Kearifan LokalBentuk Kearifan Lokal Kearifan Lingkungan Masyarakat Baduy
berikan tiga contoh kearifan lokal yang memuat pengetahuan lokal