Sifatsifat mekanik kayu merupakan kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besar benda. Searah dengan pengertian tersebut Panshin de Zeeuw (1980) juga mengartikan sifat mekanik kayu sebagai kekuatan atau kemampuan kayu guna menahan gaya-gaya yang berasal dari luar. Dumanauw (1990) menjelaskan bahwa sifat-sifat mekanik kayu SifatFisika dari Kayu. oleh admin. 23 Oktober 2020. Kayu terdari atas banyak sekali serat-2 berbentuk pipa yang sejajar arah batang, atau memanjang. Pipa-pipa memanjang tersusun tidak teratur, kadang sejajar dan bersilangan menjadi kayu tidak memiliki dimensi ruang berlobang yang sama dan searah. Kayu adalah bahan kerja yang porus. penyanggakayu (underground mining) (PDF) PENYANGGA KAYU (UNDERGROUND MINING) | Yosia Dwiki Alwan - no longer supports Internet Explorer. BABI SIFAT DAN JENIS KAYU A. PENGERTIAN TENTANG STRUKTUR KAYU. Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah Bahkandalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Untuk itu, dalam penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi, diperlukan pemilihan berdasarkan sifat - sifat yang dimiliki kayu tersebut. A. Sifat Umum Secara umum, kayu memiliki beberapa sifat yaitu : 1. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Postingan ini diperbarui 07 September 2021Kayu merupakan tumbuhan yang materialnya banyak dipergunakan sebagai bahan kontruksi bagunan dan bahan baku mebel. Berbagai keunggulan kayu menyebabkan kayu masih banyak diminati para penggunanya walaupun sekarang ini telah banyak material lain seperti baja, beton, plastik, dan lain-lain yang notabenya juga dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi dan mekanika kayu berhubungan dengan gaya tekan, tarik, dan geser. Sifat kimia kayu terdiri dari kandungan ekstraktif dan kandungan abu pengertian kayu tersebut, bahwa masing-masing kayu mempunyai sifat fisik, mekanika, kimia yang berbeda-beda. Dalam kesempatan ini kita akan membahas sifat mekanika dan kimia kayu secara juga Sifat Fisik KayuSifat Mekanika KayuSumber mekanika merupakan syarat-syarat terpenting bagi pemilihan kayu sebagai bahan struktural, misalnya untuk kontruksi bangunan, palang-palang lantai, tiang listrik, perabot rumah tangga dan Panshin dan Zeeuw 1980 mendefinisikan sifat mekanika kayu sebagai kekuatan atau kemampuan kayu guna menahan gaya-gaya yang berasal dari luar. Terdapat tiga macam bentuk gaya primer yang mengenai kayu Panshin dan Zeeuw, 1980, yaitu Gaya tekan compresisive stress adalah gaya yang mengakibatkan pemendekan ukuran atau memperkecil volume tarik tensile stress adalah gaya yang cenderung untuk menambahkan dimensi atau volume geser shear stress adalah gaya yang mengakibatkan satu bagian benda bergeser terhadap bagian benda perubahan bentuk akibat dari pengaruh gaya yang mengenai dikenal dengan istilah regangan strain yang nilainya menunjukan deformasi per unit yang disebut dengan batas proporsi, maka terdapat hubungan garis lurus antara besarna gaya dengan regangan yang dikaitkan dengan bidang yang berada dibawah garis lurus yang memiliki usaha yang dapat dipulihkan lagi Panshin dan Zeeuw, 1980. Besar kecilnya nilai mekanika kayu dipengaruhi oleh faktor berbagai hal, diantaranya suhu, mata kayu, oragnisme perusak kayu, kemiringan serat, kadar air, berat jenis, dan kayu tersebut mempunyai peranan masing-masing dalam mempengaruhi nilai mekanika suatu kayu. Dalam hubungan ini dibedakan beberapa macam-macam mekanika kayu, diantaranya Keteguhan tarik, keteguhan kompresi, keteguhan geser, ketenguhan lengkung, kekerasan, keuletan, kekakuan, dan keteguhan belah Dumanauw, 1994.Sifat Kimia KayuSifat kimia kayu terdiri dari kandungan ekstraktif dan kandungan abu kayu. Berikut Kandungan EkstraktifSumber ekstraktif merupakan sifat kimia kaya yang zat-zatnya mengisi rongga-rongga mikro dalam dinding sel atau rongga lain. Zat ekstraktif kayu terdiri dari bahan-bahan organik non polimer yang dapat dipisahkan melalui pelarutan dalam pelarut-pelarut netral seperti larutan air dingin yang menghasilkan ekstraktif berkisar antara 3-8% dari berat kayu kering tanur dan termasuk di dalamnya adalah minyak, resin, lilin, lemak, gula pati, zat warna, protein, damar dan asam-asam organik Soenardi, 1976.Kandungan dan komposisi ekstraktif berubah-ubah diantara kayu namun variasi yang tergantung pada tapak geografis dan musim. Ekstraktif ini terkonsentrasi dalam saluran resin dan sel-sel parenkim jari-jari, jumlah yang rendah juga terdapat dalam lemela tengah, interseluler, dinding sel trakeid dan serabut libriform. Zat ekstraktif ini juga terdapat pada semua bagian kayu Sarinah dan Jemi, 2019.Komponen-komponen anorganik yang terlarut dalam ekstraksi dengan air dingin antara lain tanin, gum, dan bahan pewarna kayu. Ekstraktif tidak hanya penting untuk mengerti taksonomi dan biokimia pohon-pohon tetapi juga penting bila terkaitkan dengan aspek-aspek dengan air panas akan melarutkan zat pati amilum, gula dan zat ekstraktif yang terlarut dalam air dingin. Bagian kayu teras biasanya memiliki kandungan zat ekstraktif lebih tinggi daripada kayu gubal. Variasi kandungan ekstraktif dalam batang berhubungan dengan kayu teras. Kandungan resin kayu awal lebih rendah dari kayu akhir, karena saluran resin cenderung lebih terkonsentrasi pada kayu akhir Brown et al., 1952.b. Kandungan Abu Kayu Abu kayu merupakan sifat kimia yang terdiri dari bahan anorganik dan senyawa dengan berat molekul rendah dalam jumlah kecil jarang lebih dari 1% dari berat kayu kering. Mineral kayu berasal dari berbagai garam yang diendapkan dalam dinding sel dan rongga yang khas adalah garan logam seperti karbonat, silikat, oksalat, dan fosfat. Komponen logam yang paling banyak adalah kalsium, kalium, dan magnesium Dumanauw, 1994.Abu kayu mempunyai kandungan nutrisi yaitu kalsium 20%, potasium 5%, magnesium 2%, fosor 2%, dan belerang 2%. Berdasarkan kandungan tersebut maka abu kayu mampu membuat tanaman menjadi sehat, bebas dari penyakit, dan tambahan nutrisi bagi SelulosaSumber merupakan senyawa seperti serabut, liat, tidak larut dalam air, dan ditemukan di dalam dinding sel pelindung tumbuhan terutama pada tangkai batang, dahan dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Selulosa disusun dari rantai glukosa dengan ikatan β1-4. Selulosa sering disebut sebagai serat yang mempunyai polisakarida terbanyak. Polisakarida merupakan polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakrida.Selulosa juga adalah rantai panjang molekul gula yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kayu yang luar biasa. Selulosa dapat dimanfaatkan sebagai komponen utama dinding sel tumbuhan serta bahan dasar jenis tekstil dan LigninSumber merupakan suatu molekul kompleks yang terdiri dari unit phenylphropane yang terikat di dalam struktur tiga dimenesi. Lignin juga merupakan suatu material yang paling kuat di dalam biomassa. Lignin ini sangat resisten terhadap degradasi, baik secara biologi, enzimatis, maupun kimia. Hal ini disebabkan karena kandungan karbon yang relatif tinggi dibandingkan dengan selulosa dan hemiselulosa, lignin memiliki kandungan energi yang juga adalah suatu komponen utama penyusun dinding sel kayu, kedua terbanyak setelah selulosa. Lignin berfungsi sebagai perekat untuk mengikat sel-sel secara bersama-sama, dan berasosiasi dengan selulosa untuk memberikan ketegaran sel pada HemiselulosaSumber adalah suatu polisakarida lain yang terdapat dalam tanaman dan tergolong senyawa organik. Hemiselulosa bersifat nonkristalin dan tidak bersifat serat, mudah mengembang kerena itu hemiselulosa sangat berpengaruh terhadap terbentuknya jalinan antara serat pada saat pembentukan lembaran, lebih mudah larut dalam pelarut alkali dan lebih mudah dhidrolisis dengan asam menjadi komponen monomernya yang terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D-silosa, dan berperan sebagai bahan pendukung dalam dinding sel dan berlaku sebagai perekat antara sel tunggal yang terdapat di dalam juga Mengenal Selulosa, Hemiselulosa, dan LigninSumberBrown, Panshin & Forsaith, 1952. Textbook of Wood Technology. Volume Book Company Inc, 1994. Mengenal Kayu. Dolphin Books. dan de Zeeuw, C. 1980. Textbook of Wood Technology. Fourt Edition. McGraw-Hill Book dan Jemi, R. 2019. Buku Panduan Praktikum Sifat-sifat Dasar Kayu. UPR. Palangka Lestari,Lamboris Pane Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu fisik dan mekanik serta macam Sifat-Sifat Kayu Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu 1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa karbohidrat serta lignin non karbohidrat. 2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya longitudinal, radial dan tangensial. 3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air kelembaban sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. 4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan Fisik Kayu 1. Berat dan Berat Jenis Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 kayu balsa sampai BJ 1,28 kayu nani. Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula. 2. Keawetan Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal. 3. Warna Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. 4. Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus contoh giam, kulim dll, kayu bertekstur sedang contoh jati, sonokeling dll dan kayu bertekstur kasar contoh kempas, meranti dll. 5. Arah Serat Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal serat miring. 6. Kesan Raba Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll. Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu. 7. Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang kulim, bau zat penyamak jati, bau kamper kapur dsb. 8. Nilai Dekoratif Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif. 9. Higroskopis Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan EMC = Equilibrium Moisture Content. 10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik kulintang, gitar, biola dll. 11. Daya Hantar Panas Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas. 12. Daya Hantar Listrik Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum kayu basah, maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air. 1. Keteguhan Tarik Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 dua macam keteguhan tarik yaitu a. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan b. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat. 2. Keteguhan tekan / Kompresi Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 dua macam keteguhan tekan yaitu a. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan b. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat. Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat. 3. Keteguhan Geser Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 tiga macam keteguhan yaitu a. Keteguhan geser sejajar arah serat b. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan c. Keteguhan geser miring Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat. 4. Keteguhan lengkung lentur Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 dua macam keteguhan yaitu a. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan. b. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak. 5. Kekakuan Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas. 6. Keuletan Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. 7. Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan abrasi. Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu. 8. Keteguhan Belah Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran patung. Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari arah radial dari pada arah tangensial. Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok a. Faktor luar eksternal pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu. b. Faktor dalam kayu internal BJ, cacat mata kayu, serat miring Penggunaan Kayu Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut 1. Bangunan Konstruksi Persyaratan teknis kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi. Jenis kayu balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala. 2. Veneer biasa Persyaratan teknis kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang. Jenis kayu meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang. 3. Veneer mewah Persyaratan teknis disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif. Jenis kayu jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang. 4. Perkakas mebel Persyaratan teknis berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat. Jenis kayu jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin. 5. Lantai parket Persyaratan teknis keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat. Jenis kayu balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku. 6. Bantalan Kereta Api Persyaratan teknis kuat, keras, kaku, awet. Jenis kayu balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin. 7. Alat Olah Raga Persyaratan teknis kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet. Jenis kayu agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling. 8. Alat Musik Persyaratan teknis tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik. Jenis kayu cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. 9. Alat Gambar Persyaratan teknis ringan, tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu jelutung, melur, pulai, pinus. 10. Tong Kayu Gentong Persyaratan teknis tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau. Jenis kayu balau, bangkirai, jati, pasang. 11. Tiang Listrik dan Telepon Persyaratan teknis kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus. Jenis kayu balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin. 12. Patung dan Ukiran Kayu Persyaratan teknis serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap. Jenis kayu jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. 13. Korek Api Persyaratan teknis sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat anak korek api, elastis dan tidak mudah pecah kotak. Jenis kayu agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus. 14. Pensil Persyaratan teknis BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu agathis, jelutung, melur, pinus. 15. Moulding Persyaratan teknis ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif. Jenis kayu jelutung, pulai ramin, meranti dll. 16. Perkapalan Lunas Persyaratan teknis tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu ulin, kapur. Gading Persyaratan teknis kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu bangkirai, bungur, Persyaratan teknis kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu bangkirai, bungur, Persyaratan teknis tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut. Jenis kayu bangkirai, bungur, meranti dan dudukan mesin Persyaratan teknis ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin. Jenis kayu kapur, meranti merah, medang, ulin, as baling-baling Persyaratan teknis liat, lunak sehingga tidak merusak logam. Jenis kayu nangka, bungur, Senjata Persyaratan teknis ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil. Jenis kayu waru, salimuli, jati. 17. Arang bahan bakar Persyaratan teknis BJ tinggi. Jenis kayu bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan jenis-jenis yang belum dikenal umum akan semakin meningkat. Kayu dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat yang berbeda tersebut menyangkut sifat anatomi kayu, sifat fisik kayu, sifat mekanik dan sifat-sifat kimia kayu. Dari sekian perbedaan sifat kayu tersebut, ada beberapa sifat umumyang terdapat pada semua jenis kayu. Sifat-sifat umum kayu tersebut adalah  Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertikal dan sifat simetri radial.  Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki bermacam -macam tipe, dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa unsur karbohidrat serta berupa lignin non karbohidrat.  Semua kayu bersifat anisotrofik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya longitudinal, tangensial, dan radial. Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi selulosa dalam dinding sel, bentuk memanjang sel-sel kayu, dan pengaturan sel terhadap sumbu vertikal dan horizontal pada batang pohon.  Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara di sekitarnya.  Kayu dapat diserang mahluk hidup perusak kayu, dapat terbakar, terutama jika kayu dalam keadaan kering. Sifat fisik kayu Sifat fisik kayu yang dimaksud adalah berat jenis, kelas kuat, kelas awet, dan penyusutan. Sifat mekanik atau keteguhan kayu merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai untuk menentukan kegunaan suatu jenis kayu. Sifat kimia yang dimaksud adalah komponen utama kayu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, zat ekstraktif, dan abu. Selulosa merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam kayu, yaitu berkisar antara 39 – 55 %, kemudian lignin 18 – 33 %, pentosan 21 – 24 %, zat ekstraktif 2 – 6 %, dan abu 0,2 – 2 %. a Berat jenis Yang dimaksud berat jenis kayu adalah perbandingan berat dan volume kayu dalam keadaan kering udara dengan kadar air kesetimbangan kayu di sekitar untuk Indonesia rata-rata 14 %. Nilai berat jenis kayu adalah nilai rata-ratanya, tetapi untuk memperoleh gambaran mengenai variasi berat jenis kayu dalam tiap jenis kayu , di antara tanda kurung dicantumkan juga nilai minimum dan maksimum empiris yang telah dilakukan pengamatan pada kayu tersebut. Misalnya Berat jenis kayu Jati ditulis sebagai berikut 0,67 0,62 – 0,75 Berat jenis kayu Durian ditulis sebagai berikut 0,61 0,63 – 0,66 Berat jenis kayu Keruing ditulis sebagai berikut 0,900,84 – 0,96 Berdasarkan berat jenisnya, ada beberapa istilah kelompok kayu, sebagai berikut  Ringan, bila berat jenis kayu lebih kecil dari 0,60.  Sedang agak berat, bila berat jenis antara 0,60 – 0,75  Berat, bila berat jenis antara 0,75 – 0,90.  Sangat berat, bila berat jenis lebih besar dari 0,90.  Terapung, bila berat jenis lebih kecil dari 1.  Melayang, bila berat jenis sama dengan 1.  Tenggelam, bila berat jenis lebih besar dari 1. Berat b Keawetan alami kayu Maksud keawetan alami kayu adalah ketahanan kayu terhadap serangan unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan mahluk lainnya, yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tsb disebabkan karena adanya suatu zat di dalam kayu zat ekstraktif. c Warna kayu Terdapat berbagai macam warna kayu, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, cokelat tua, kehitam-hitaman, kemerahmerahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tempat di dalam batang, umur pohon, dan kelembaban udara. Sebagai pedoman pada pengenalan kayu yang di pakai adalah warna kayu terasnya. d Higroskopik Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dpat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Kelembaban kayu sangat sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara pada suatu saat. Makin lembap udara di sekitarnya akan makin tinggi pula kelembapan kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Kandungan air pada kayu semacam ini dinamakan kandungan air kesetimbangan EMC = Equilibrium Moiture Content. e Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Maksud sel kayu adalah serat-serat kayu. Jadi dapat dikatakan bahwa tekstur ialah ukuran relatif serat-serat kayu. Berdasarkan teksturnya, jenis kayu dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu a. kayu bertekstur halus, misalnya kayu giam, lara, kulim dan lain- lain. b. Kayu bertekstur sedang, misalnya jati, sonokling, dan lain-lain. c. Kayu bertekstur kasar, misalnya kempas, meranti, dan lain-lain. f Serat Serat berkaitan dengan sifat kayu, yang menunjukkan arah umum sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu. Kayu dikatakan berserat halus, jika arah sel-sel kayunya sejajar dengan sumbu batang. Jika arah sel-sel itu menyimpang atau membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang, maka kayu itu dikatakan berserta mencong. Serat mencong dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu serat berpadu, serat berombak, serat terpilin, dan diagonal. g Serat berpadu Jika batng kayu terdiri dari lapisan-lapisan yang berselang-seling, menyimpang ke kiri dan ke kanan terhadap sumbu batang, dikatakan berserat berpadu. Contohnya adalah kayu kulim, renghas dan kapur. h serat berombak Serat berombak adalah serat-serat kayuyangmembentuk gambaran berombak. Contohnya adalah kayu renghas dan merbau. i Serat terpilin Serat terpilin adalah serat-serat kayu yang membentuk gambaran terpilin puntiran, seolaholah batang kayu tersebut dipilin mengelilingi sumbu. Contohnya adalah kayu bintangur, kapur dan damar. j Serat diagonal Serat diagonal adalah serat yang terdapat pada potongan kayu atau papan , yang digergaji sedemikian rupa sehingga tepinya tidak sejajar arah sumbu, tetapi membentuk sudut dengan sumbu. k Kekerasan Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu-kayu yang keras juga termasuk kayu yang berat. Sebaliknya kayu ringan adalah kayu lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu dapat digolongkan sebagai berikut.  Kayu sangat keras, contohnya balau dan giam  Kayu keras, contohnya kulim dan pilang  Kayu sedang kekerasannya, contohnya mahoni dan meranti  Kayu lunak, contohnya pinus dan balsa Cara menetapkan kekerasan kayu adalah dengan memotong kayu tersebut dengan arah melintang dan mencatat atau menilai kesan perlawanan kayu tsb pada saat pemotongan, serta kilapnya bidang pemotongan yang dihasilkan. Kayu merupakan salah satu hasil alam yang banyak diproduksi di Indonesia, kayu sebagai konstruksi bangunan dipilih karena kayu memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu yang dapat digunakan sebagai komponen struktur maupun non struktur pada bangunan. Kayu memiliki banyak sekali jenis di Indonesia setidaknya mempunyai kurang lebih 4000 jenis pohon , namun tidak semua dapat digunakan sebagai bahan penyusun bangunan. Sifat-sifat kayu beraneka ragam yang berbeda setiap jenisnya,oleh karena itu kayu yang dapat digunakan sebagai fabric konstruksi harus memenuhi syarat seperti kekuatan, berat jenis, kelas awet dan sebagainya. Kayu sebagai bahan konstruksi bangunan dapat kita temui seperti rangka kuda-kuda, kusen jendela dan pintu, rangka penutup atap dan sebagainya. Pengertian kayu ini penting supaya dalam penggunaan kayu sebagai material bangunan dapat optimal dan tepat guna mengetahui kayu pada zaman modern ini sudah terbatas jumlahnya. Pengertian Kayu Secara umum pengertian kayu adalah hasil alam yang didapat dengan cara menebang pohon. Kayu terbentuk akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Bagian-bagian kayu Gambar Bagian-bagian Kayu Kulit luar bersifat kering berfungsi sebagai pelindung bagian dalam kayu dari pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca,serangan serangga atau jamur,dan gangguan mekanis lainnya. Kulit dalam terdiri dari kulit hidup dan bersifat basah, pada kulit dalam terjadi proses pengangkutan air atau bahan mineral dari tanah yang akan di edarkan ke daun dan kebagian-bagian pohon lainnya. Kambium berfungsi sebagai pembentuk kulit dan pembentuk kayu. Gubal merupakan bagian yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup dan masih berfungsi yang bertugas untuk menyalurkan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian pohon yang lain. Teras merupakan bagian yang terdiri dari sel-sel yang sudah tua dan mati sehingga tidak berfungsi lagi. Meskipun begitu, bagian ini berfungsi sebagai pengokoh pohon. Kayu teras bersifat awet dan memiliki kualitas yang baik,kayu teras memiliki warna yang lebih tua daripada gubal. Hati kayu merupakan bagian dari kayu yang berada di tengah, hati kayu biasanya dapat digunakan untuk melihat suatu jenis pohon. Lingkaran tahun/tumbuh merupakan bagian kayu yang dapat digunakan untuk melihat umur suatu pohon. Lingkaran tahun berupa lapisan-lapisan yang melingkar. Jari-jari kayu berarah tegak lurus batang mengarah dari kulit ke hati. Fungsi jari-jari kayu sebagai tempat saluran makanan yang sudah diproses untuk pertumbuhan pohon. Baca juga Pengertian Komponen Not Struktural Bangunan Sifat dan Karakteristik Kayu Sifat dan karakteristik kayu dipengaruhi oleh jenis pohon yang diambil. Kayu memiliki beberapa sifat dan karakteristik sebagai berikut A. Sifat fisik kayu, merupakan bagian yang dimiliki kayu tertentu dimana kayu tersebut menunjukkan suatu kondisi khusus dari struktur anatomi kayu itu sendiri. Sifat fisik kayu dapat digolongkan pada hal-hal berikut Berat Jenis, berat jenis kayu tergantung pada jumlah zat kayu, rongga kayu, rongga sel, kadar air, dan zat ekstratif didalamnya. Berat jenis kayu mempengaruhi kekuatan kayu,semakin besar berat jenisnya maka semakin kuat kayu tersebut. Pengaruh berat jenis kayu terhadap kelas kuat berdasarkan PKKI-NI 5-1961 dibagi sebagai berikut Kelas Kuat Kayu Berat Jenis Kayu I > Ii Three Iv V > Menurut PKKI-NI 5-1961 dibedakan atas Kelas Kuat Kayu Berat Jenis Kayu Contoh Sangat Berat > Kayu Giam Berat Kayu Kulim Sedang Bitangur Ringan <0,60 Balsa, pinus Keawetan kayu, merupakan ketahanan kayu terhadap serangan perusak kayu seperti jamur, rayap, bubuk dan lain-lain. Keawetan kayu secara alami disebabkan adanya zat ekstraktif yaitu zat yang terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras yang merupakan racun bagi perusak kayu. Warna kayu disebabkan karena adanya zat ekstraktif pada kayu, warna kayu sangat bervariasi mulai dari putih sampai coklat kemerah-merahan. Tekstur kayu atau nilai raba permukaan kayu, kayu yang bertekstur kasar memiliki kekuatan yang lebih baik daripada kayu bertekstur halus. Menurut teksturnya, kayu dibedakan menjadi Kayu bertekstur sedang, contoh kayu jati dan sonokeling. Kayu bertekstur kasar, contoh kayu kempas dan meranti. Kayu bertekstur halus, contoh kayu giam, lara, dan kulim. Arah serat kayu, arah serat kayu menentukan kekuatan kayu. Potongan kayu yang melintang dengan serat kayu akan mudah patah dan tidak cocok untuk konstruksi. Arah serat digolongkan dibedakan menjadi serat lurus/terpadu, serat kombinasi, serat berombak, serat terpilin, dan serat miring, Gambar Arah serat kayu Hidroskopis atau kembang susut, kayu akan mengembang bila kadar airnya naik dan menyusut bila kadar airnya berkurang. Besarnya pengembangan dan penyusutan tidak sama pada semua arah. Rata-rata besarnya pengembangan dan penyusutan pada arah tangensial 4-14%, arah radial 2 – 8 %, arah centric 0,1 – 0,2 %. Baca juga Contoh Perencanaan Letak dan Tampak Bangunan B. Sifat Mekanik kayu, merupakan sifat yang berhubungan dengan kemampuan kayu untuk menahan gaya dari luar. Sifat mekanik kayu meliputi Kekuatan tarik, yaitu kemanpuan kayu untuk menahan beban/gaya menarik kayu. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah sejajar dengan arah serat kayu. Kekuatan tarik yang tegak lurus dengan arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik yang sejajar arah serat. Kekuatan tekan, yaitu kemanpuan kayu untuk menahan beban/gaya tekanan pada suatu titik kayu. Kekuatan yang tegak lurus dengan arah serat lebih kecil daripada kekuatan sejajar arah serat. Kekuatan tekan ini juga dipengaruhi oleh arah serat. Kekuatan geser, yaitu kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebur bergeser dari bgaian lain di dekatnya. Kekuatan lentur, yaitu kemampuan kayu untu melenturkan diri ketika menahan tekanan diatasnya. Kekuatan belah, yaitu kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membelah kayu. Kayu yang memiliki kualitas rendah akan pecah ke arah belahan,sebaliknya jika kayu memiliki kekuatan tinggi maka kayu akan bertahan. Semoga artikel tentang Pengertian Kayu, Bagian-bagian Kayu dan Sifat Kayu ini bermanfaat. Jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya. Kayu merupakan primadona yang terbilang mahal harganya. Ada banyak keunikan tersendiri dari kayu kenapa sampai-sampai sangat dibutuhkan sebagai pemenuh berbagai keperluan. Hal-hal tersebut yaitu seperti Sifat Kayu Tidak Menghantarkan Panas, Kayu Lebih Alami dan Non Reaktif, Kayu Bersifat Anti Karat, Kayu Lebih Artistik, Ramah Lingkungan dan banyak lagi keunikan lainnya. Keunikan dari kayu dapat diketahui pula dengan mendapatkan informasi mengenai sifat-sifat dasar dari kayu. Sifat-sifat dari kayu inilah yang akan mempengaruhi keunikan dari kayu. Berbagai sifat dari kayu meliputi sifat Kimia, sifat fisika dan mekanika. Ketiga sifat ini umumnya dapat dipengaruhi oleh sifat inheren atau sifat yang melekat di dalam kayu itu sendiri.

berdasarkan sifat hantarannya sifat kayu sama dengan sifat benda