C Kapang transgenik D. Kultur sel hewan 7. Berikut ini merupakan ciri-ciri bioteknologi modern, KECUALI Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel Penggunaan kultur jaringan sebagai penghasil bibit kentang merupakan Keuntunganpenggunaan meristem adalah kemungkinan besar bebas dari pathogen internal (misalnya untuk eradikasi virus) dan meminimalisasi terjadinya variasi kimera pada kultur. Kultur jaringan merupakan manipulasi pertumbuhan tanaman dalam kondisi yang terkontrol dengan baik dan auksin serta sitokinin berperan penting dalam manipulasi ini TujuanPenelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik nyamuk di wilayah Puskesmas Bati - Bati tahun 2017 . Penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian seluruh ibu rumah tangga yang ada di Bati-Bati berjumlah 210 rumah tangga. Keuntunganpertama dalam menerapkan kultur jaringan adalah lebih hemat dalam anggaran dan juga waktu yang dibutuhkan untuk menanam. Ini bisa terjadi karena dengan memakai teknik tersebut, sistem kekebalan tanaman juga semakin meningkat sehingga bisa lebih tahan terhadap banyak penyakit tanaman yang disebabkan jamur, virus dan juga bakteri. UCAPANTERIMA KASIH Penelitian ini merupakan bagian dari desertasi penulis pertama yang termasuk dalam Proyek STORMA (Stability of Rainforest Margin), program penelitian terpadu yang dibiayai oleh Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Kultur jaringan biasa juga disebut sebagai kultur in vitro. Kultur jaringan merupakan ilmu dan teknik untuk menumbuhkan sel, jaringan atau organ tanaman pada medium buatan. Kultur jaringan dapat diinisiasi dari bagian jaringan tanaman yang disebut eksplan. Aplikasi kultur jaringan sangat terkait dengan perkembangan bioteknologi modern. Beberapa kegunaan teknologi kultur jarigan yang dapat menunjang perkembangan pertanian, yaitu perbanyakan tanaman, perbaikan tanaman, pelestarian plasma nutfah dan produksi metabolit sekunder. Tahapan dalam Kultur jaringan Adapun tahapan yang dilakukan oleh kultur jaringan adalah Sterilisasi alat Pembuatan media dan bahan tanam Sterilisasi bahan tanam atau media Inisiasi Multiplikasi Pengakaran Terakhir aklimatisasi dan juga penanaman di lahan luar Syarat utama kultur jaringan Syarat yang bisa dipenuhi untuk kultur jaringan adalah Eksplan yang diambil bisa dari berbagai bahan atau berbagai bagian tanaman. Pertama daun, batang, akar, kuncup bahkan sel dan juga bagian terdalam seperti jaringan dan meristem. Selama sel yang digunakan masih aktif dan masih dapat membelah sehingga bisa tumbuh dengan baik. Eksplan yang masih muda dan ditusuk dengan pisau masih lunak. Dengan begitu akan mudah tanaman tumbuh atau sel membelah. Tanaman haruslah aseptik atau steril. Jika memang menggunakan bahan tanam yang dari luar maka harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu agar baik dan juga aman. Media yang digunakan haruslah sama dan sesuai dengan jenis tanaman, misalnya tanaman berkayu dan tahunan akan berbeda dengan tanaman rempah dan obat dalam penggunaan jenis medianya. Metode Kultur Jaringan Dalam metode kultur jaringan terdapat dua metode yang bisa Anda lakukan, pertama yakni metode padat yang merupakan bahan tanam yang dibuat padat. Bahan ini digunakan untuk teknik kloning atau untuk menumbuhkan protoplasma. Selain itu media padat memang kurang bagus karena akar akan sulit menembus dan juga berkembang. Sedangkan untuk media cair maka ketika pembuatan media tidak memerlukan pemadat dan membuat akar menjadi lebih mudah berakar. Namun, tentu saja eksplan akan tenggelam atau tidak berdiri pasti. Kelebihan Kultur Jaringan Kultur in vitro memiliki keunggulan untuk produksi metabolit sekunder karena kecepatan pertumbuhan sel-selnya dan hanya membutuhkan sedikit material metabolit sekunder melalui kultur in vitro dipengaruhi berbagai faktor baik secara genetis maupun lingkungan. Kelebihan lainnya dari kultur jaringan adalah dapat memberikan tanaman yang sangat baik dengan waktu yang cepat dan seragam. Jika secara konvensional maka hanya bisa menghasilkan tanaman sedikit yang mungkin cukup memakan waktu. Kelebihan lainnya tanaman yang dihasilkan bebas dari patogen seperti bakteri dan jamur serta memiliki kualitas yang sama bahkan bisa lebih baik dari indukannya. Dengan begitu kultur jaringan dianggap sebagai metode modern yang sangat efisien. Kelemahan kultur jaringan Kelemahan dari kultur jaringan adalah pertama kultur jaringan merupakan metode modern yang memerlukan harga yang mahal dan metode yang sangat sulit. Sehingga harus ada ahli yang benar-benar bisa melakukannya. Selain itu kultur jaringan dapat dinilai sebagai metode yang memerlukan fasilitas lengkap. Sehingga tidak semua bisa memberikan syarat tersebut. Silahkan kunjungi berbagai macam produk yang kami jual Aneka bibit tanaman sayuran klik disini. Aneka bibit tanaman buah klik disini. Peralatan berkebun klik disini. Aneka pupuk untuk tanaman klik disini. Masuk Kultur jaringan dikenal sebagai mikropropagasi. Proses kultur jaringan membantu Anda menumbuhkan beberapa tanaman seragam secara berurutan. Simak informasi selengkapnya mengenai kultur jaringan pada artikel berikut ini. https//minearc..com Kultur jaringan tanaman merupakan proses yang menggunakan bahan tanaman dalam media tumbuh untuk menumbuhkan trombosit baru. Kultur jaringan membudidaya dan mengembangkan bahan tanaman awal di lingkungan yang spesifik dan dikontrol ketat. Proses ini bermanfaat bagi negara berkembang yang ingin meningkatkan hasil panen petani pribadi di rumah yang tertarik untuk menghasilkan kualitas yang konsisten, serta bisnis yang ingin memproduksi replika spesies yang tepat untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun prosesnya sederhana, ada beberapa faktor utama yang perlu disiapkan. Proses kultur jaringan tidak mungkin berhasil tanpa lingkungan steril yang tepat dan media tumbuh. Dalam prosesnya terdapat pula kelebihan dan kekurangan kultur jaringan. Tanaman baru dipindahkan ke lingkungan yang lebih alami, baik pembibitan atau rumah kaca setelah berhasil diperbanyak. Proses ini biasanya lebih cepat, dan petani dapat menghasilkan banyak tanaman dalam waktu singkat. Apa yang membuat kultur jaringan sangat hebat? Kultur jaringan memiliki kegunaan untuk reproduksi berbagai spesies dan memiliki banyak aplikasi praktis. Hasil tanaman dapat ditingkatkan secara dramatis dan dalam waktu singkat dengan menggunakan proses kultur jaringan. Tanaman dapat menjadi kebal terhadap penyakit dan virus tertentu karena diubah secara genetik. Modifikasi genetik memungkinkan petani untuk memastikan bahwa tanaman membawa karakteristik yang sangat spesifik. Kultur jaringan dapat menghasilkan keutungan dalam banyak kasus, bisnis dan individu akan menyebarkan tanaman untuk membawa sifat-sifat khusus. Pada catatan lain, proses kultur jaringan dapat digunakan untuk mempromosikan kelangsungan hidup tanaman langka atau spesies yang terancam punah. Teknik kultur jaringan bergantung pada kemampuan bawaan tanaman untuk meremajakan sel dengan cepat. Sel-sel yang diremajakan ini merupakan salinan yang biasanya sering disebut sebagai klon. Teknik ini dapat digunakan di laboratorium dengan peralatan yang mahal dan rumit. Selain itu, daoat juga dilakukan secara sederhana diadaptasi untuk DIY rumahan. Apa kelebihan dan kekurangan kultur jaringan tumbuhan? Kebihan kultur jaringan Ada beberapa keuntungan menggunakan proses kultur jaringan. Kultur jaringan telah terbukti keefektifannya dalam membantu negara-negara berkembang untuk meningkatkan produksi pangan. Berikut ini adalah kelebihan lain dari kultur jaringan. Planlet baru dapat tumbuh dalam waktu yang cepat. Hanya memerlukan sejumlah kecil jaringan tanaman awal. Planlet dan tanaman baru lebih mungkin bebas dari virus dan penyakit. Prosesnya tidak tergantung musim dan bisa dilakukan sepanjang tahun. Hanya membutuhkan ruang yang relatif kecil untuk melakukan proses tersebut sepuluh kali lipat tanaman dalam sepersepuluh ruang. Pada skala yang lebih besar, proses kultur jaringan membantu memasok pasar konsumen dengan subspesies dan varietas baru. Lebih berhasil apabila ingin membudidayakan tanaman yang menantang seperti jenis anggrek tertentu dengan proses kultur jaringan daripada tanah tradisional. Kekurangan kultur jaringan Walaupun kultur jaringan memiliki banyak kelebihan, namun terdapat pula kekurangan dari kultur jaringan, yaitu Kultur jaringan dapat membutuhkan tenaga lebih banyak dan lebih banyak biaya uang. Ada kemungkinan bahwa tanaman yang diperbanyak akan kurang tahan terhadap penyakit karena jenis lingkungan tempat mereka tumbuh. Sangat penting bahwa sebelum dikultur, bahan disaring. Kegagalan untuk mengambil kelainan apa pun dapat menyebabkan tanaman baru terinfeksi. Keberhasilan dengan kultur jaringan bukanlah jaminan walaupun tingkat keberhasilannya tinggi jika prosedur yang benar diikuti. Masih ada kemungkinan proses tersebut memicu reaksi kimia metabolik sekunder, dan eksplan atau pertumbuhan sel baru menjadi kerdil, atau bahkan mati. Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan kultur jaringan tumbuhan. Untuk melakukan kultur jairngan, Anda bisa menggunakan CU-22L Tissue Culture Chamber yang dibeli di Syaf. Website Pengertian Kultur Jaringan Kultur jaringan adalah salah satu cara untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif. Bila diterjemahkan per kata, maka kultur berarti budidaya serta jaringan yang berarti sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Kultur jaringan ialah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, ataupun organ-organ tumbuhan serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan serta tempat steril yang kaya nutrisi tumbuh dalam wadah tertutup in vitro yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman bisa memperbanyak diri serta bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Tanaman pertama yang diperbanyak secara besar-besaran adalah anggrek. Tujuan Kultur Jaringan Tujuan pokok penerapan perbanyakan dengan teknik kultur jaringan adalah produksi tanaman dalam jumlah besar pada waktu singkat, terutama untuk varietas-varietas unggul yang baru dihasilkan. Manfaat Kultur Jaringan Banyak metode dalam teknik kultur jaringan, selain untuk tujuan pokok yaitu perbanyakan dalam jumlah besar dan cepat juga metode-metode untuk tujuan pemuliaan tanaman, menghasilkan jenis tanaman yang baru yang kita inginkan. Manfaat kultur jaringan dibidang pertanian adalah produksi tanaman bebas virus dengan teknik kultur meristem. Untuk produksi bahan-bahan farmasi dimana sel-sel kultur juga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan yang dibutuhkan manusia dengan tingkat produksi per-unit berat kering yang setara atau lebih tinggi dari tanaman asalnya. Untuk pemuliaan tanaman dan rekayasa genetika dengan cara memanipulasi jumlah kromosom melalui bahan kimia, meregenerasikan jaringan tertentu seperti endosperma dengan kromosom 3n, hibridasi somatik melalui fusi protoplasma, atau dengan transfer dna. Pelestarian plasma nutfah tanaman juga dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan dengan penyimpanan untuk jangka panjang dengan penggunaan nitrogen cair pada temperatur – 196oC. Ada juga penyimpanan sementara, yaitu pada temperatur antara 0oC sampai – 9oC. Dengan kultur anther dapat menghasilkan tanaman dengan genetik haploid 1n, Dengan teknik poliploidi dapat mengasilkan tanaman raksasa dengan penggandaan kromosom, Untuk dapat menghasilkan tanaman dengan jumlah banyak dan beragam dengan teknik klon dengan bantuan alat shaker Dengan perlakuan baik berupa fisik , bahan kimia, pemanasan bisa menghasilkan tanaman hias atau anggrek mutasi dengan harga relatif mahal. Fungsi Kultur Jaringan Dipakai Untuk memperbanyak tanaman secara vegetative. Dipakai Untuk pemuliaan tanaman serta menghasilkan tanaman dengan genetic baru yang telah diperbaiki dengan pencampuran jenis. Dipakai Untuk mempelajari fisiologi tanaman serta hubungannnya dengan penyakit tanaman. Dipakai Untuk mempelajari biokimia tanaman, yakni guna memperoleh senyawa metabolit sekunder nikotin, gosipol, steroid dsb. Menghasilkan tanaman baru dengan cepat. Prinsip Kultur Jaringan Ilmu yang mendasari kultur jaringan adalah botani, penyakit tumbuhan, fisiologi tumbuhan, biologi sel tumbuhan serta genetika tumbuhan. Dalam prinsip kultur jaringan juga tak lupa dari prinsip ilmu itu sehingga berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Pelaksanaan teknik kultur jaringan berdasarkan teori sel yang dikemukakan oleh scheiden dan schwan yakni bahwa sel memiliki kemampuan totipotensi. Teori Totipotensi Sel Total Genetic Potential tersebut adalah dasar dari kultur jaringan. Totipotensi sel adalah potensi genetik setiap sel seperti sel zigot yaitu bisa memperbanyak diri serta berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap dan sempurna jika diletakkan pada lingkungan yang sesuai. Totipotensi yakni kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Jenis-jenis Kultur Jaringan Kultur Embrio Kultur Embrio adalah isolasi dan pertumbuhan aseptic embrio zigotik mature dan immature yang tujuannya mendapatkan tanaman yang viabel. Kultur embrio belum cukup tua yang diambil dari biji dengan 2 macam aplikasi. Pertama sekali, inkompatibilitas pada beberapa spesies atau kultivar yang timbul sesudah pembentukan embrio akan menyebabkan aborsi. Kultur ini bisa mengatasi aborsi embrio karna hambatan inkompatibilitas. Mempercepat siklus pemuliaan lewat pengkulturan in vitro untuk embrio yang lambat berkembang. Kultur Endosperm Yang diharapkan dari tanaman ini yakni menghasilkan tanaman triploid. Dalam pengerjaan kultur ini yang pertama kali dilakukan adalah menginduksi endosperm supaya terbentuk kalus, selanjutnya diusahakan supaya terjadi diferensiasi, yakni memacu terjadinya tunas serta akar. Kultur Ovari Kultur ovari adalah kegiatan yang menghasilkan tanaman haploid. Eksplan yang biasa dipakai untuk inisiasi kultur embrionik somatic. Kultur ini bisa mengatasi aborsi embrio hibrida pada tahap perkembangan awal karena hambatan inkompatibilitas. Fertilisasi secara invitro guna memproduksi hibrida yang berkerabat jauh mencegah inkompatibilitas stigma serta stilus yang menghambat perkecambahan polen dan pertumbuhan tabung polen. Kultur Protoplas Kultur ini adalah isolasi steril protoplas sel-sel muda yang sudah dilepas dinding selnya memakai enzim. Biasanya kultur tersebut ditujukan untuk hibridisasi somatic. Kultur ini biasanya disebut sebagai kultur supensi, sebab terdiri dari medium cair dan sel- sel agregat yang didispersi, karena tempatnya selalu digoyang. Selama inkubasi jumlah sel itu meningkat sampai titik maksimum. Kultur Organ Kultur organ adalah kultur yang bisa memakai setiap organ tumbuhan sebagai eksplan guna menginisiasi kultur seperti ujung pucuk, tunas aksilar, ujung akar, hipokotil serta embrio. Kultur Biji Kultur biji atau seed culture berfungsi guna meningkatkan efesiensi perkecambahan biji yang sulit berkecambah secara in vivo. Dan bisa mempercepat perkecambahan lewat dengan cara zat pengatur tumbuh hormone. Produksi bibit yang bebas h dan p guna eksplan atau kultur meristem. Kultur Kalus Kultur ini adalah induksi serta pertumbuhan aseptic kalus secara in vitro. Kalus biasanya terdiri dari dari kumpulan sel parenkim yang lepas tak berbentuk serta berasal dari sel- sel yang sedang aktif ditanaman induk. Faktor pendorong yang berperan dalam repoduksi kalus adalah hormon auksin dan sitokinin. Dengan memakai teknik kultur jaringan, kalus bisa dibentuk oleh jaringan tanaman yang biasanya tidak bisa membentuk kalus. Bahan tanaman yang digunakan dalam kultur kalus adalah jaringan vaskuler kambium, parenkim, perikel dari akar, kotilidon, mesophil serta jaringan provaskuler. Pertumbuhan kalus secara umum dalam kultur jaringan melibatkan hubungan yang sangat komplek antara bahan tanaman yang dipaai, komposisi media serta kondisi lingkungan selama masa inkubasi. Hasil dari kultur kalus adalah varian genetic baru yang berguna serta memproduksi produk kimia yang bermanfaat. Kultur Meristem Shoot Apex Menurut Cutter 1965 dibedakan antara meristem pucuk apical meristem serta tunas pucuk Shoot apex. Meristem pucuk adalah titik tumbuh, sementara tunas pucuk merupakan titik tumbuh ditambah beberapa daun primordia. Kultur pucuk tersebut bermanfaat jika dipakai guna meminimalisir penyakit dari tanaman, contohnya untuk mendapatkan tanaman yang bebas virus pada dahlia dan kentang. Karena titik tumbuh adalah bagian yang belum memiliki jaringan vaskuler, sehingga virus atau penyakit lain belum dapat ditranslokasikan di daerah tunas tersebut. Beberapa faktor nutrisi yang berperan dalam keberhasilan kultur meristem yakni hormone auksin, sitokinin serta hormone lainnya yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kultur meristem ataupun kultur pucuk dapat dilakukan dalam media padat dan cair. Jika memakai media cair, bisa diberi kertas saring yang dilipat seperti huruf M, serta ujung kaki lipatas dipakaikan cairan media sehingga hanya rembesan media yang dipakai oleh bahan tanaman yang diletakkan di ujung lipatan kertas. Kultur Anther dan Pollen Tujuan kultur anther dan pollen adalah guna menghasilkan tanaman haploid dari spora yang monoploid, mikro spora atau serbuk sari yang belum masak, penting untuk tujuan pemuliaan. Dan bisa berhasil hampir pada berbagi jenis spesies. Produksi galur-galur diploid homozigot lewat penggandaan kromosom dengan begitu mereduksi waktu yang dibutuhkan guna memproduksi galur inbred. Tanaman haploid yang sudah dihasilkan lalu digandakan dengan colenkim atau dengan teknik regenerasi menjadi diploid homozygote yang fertil. Kelebihan dan Kekurangan Kultur Jaringan Kelebihan Sifat identik dengan induknya; Perbanyakan dalam waktu singkat; Tidak perlu areal pembibitan yang luas; Tidak dipengaruhi oleh musim; Tanaman bebas jamur dan bakteri. Sedangkan kekurangannya Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara luar; Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit; Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan laboratorium khusus, peralatan dan perlengkapan; Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan; Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh. Keuntungan Pemanfaatan Kultur Jaringan Pengadaan bibit tidak tergantung musim Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal planlet/bibit Bibit yang dihasilkan seragam Bibit yang dihasilkan bebas penyakit menggunakan organ tertentu Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya. Perkembangan Kultur Jaringan Perkembangan kultur jaringan di Indonesia terasa sangat lambat, bahkan hampir dikatakan jalan di tempat jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, tidaklah heran jika impor bibit anggrek dalam bentuk flask’ sempat membanjiri nursery-nursery anggrek di negara kita. Selain kesenjangan teknologi di lini akademisi, lembaga penelitian, publik dan pecinta anggrek, salah satu penyebab teknologi ini menjadi sangat lambat perkembangannya adalah karena adanya persepsi bahwa diperlukan investasi yang ’sangat mahal’ untuk membangun sebuah lab kultur jaringan, dan hanya cocok atau feasible’ untuk perusahaan. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, salah satunya adalah anggrek, diperkirakan sekitar 5000 jenis anggrek spesies tersebar di hutan wilayah Indonesia. Potensi ini sangat berharga bagi pengembang dan pecinta anggrek di Indonesia, khususnya potensi genetis untuk menghasilkan anggrek silangan yang memiliki nilai komersial tinggi. Sementara itu hanya sebagian kecil pihak yang mampu melakukan pengembangan dan pemanfaatan anggrek spesies, khususnya yang berkaitan dengan teknologi kultur jaringan. Seperti Universitas Mulawarman Samarinda khususnya di Fakultas MIPA. Tidak dipungkiri bahwa metode terbaik hingga saat ini dalam pelestarian dan perbanyakan anggrek adalah dengan kultur jaringan, karena melalui kultur jaringan banyak hal yang bisa dilakukan dibandingkan dengan metode konvensional. Secara prinsip, laboratorium kultur jaringan dapat disederhanakan dengan melakukan modifikasi peralatan dan bahan yang digunakan, sehingga sangat dimungkinkan kultur jaringan seperti home industri’. Hal ini dapat dilihat pada Fakultas MIPA pengkultur biji anggrek, sarang semut, kina, buah naga’ di Samarinda yang telah membudidayakan tanaman obat-obatan langka tersebut. Beberapa gambaran dan potensi yang bisa dimunculkan dalam kultur jaringan diantaranya adalah a. Kultur meristem, dapat menghasilkan anggrek yang bebas virus,sehingga sangat tepat digunakan pada tanaman anggrek spesies langka yang telah terinfeksi oleh hama penyakit, termasuk virus. b. Kultur anther, bisa menghasilkan anggrek dengan genetik haploid 1n, sehingga bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan anggrek diploid 2n. Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk menghasilkan tanaman anggrek mini, selain itu dengan kultur anther berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal tidak akan muncul karena tertutup oleh yang dominan c. Dengan tekhnik poliploid dimungkinkan untuk mendapatkan tanaman anggrek giant’ atau besar. Teknik ini salah satunya dengan memberikan induksi bahan kimia yang bersifat menghambat cholchicine d. Kloning, teknik ini memungkinkan untuk dihasilkan anggrek dengan jumlah banyak dan seragam, khususnya untuk jenis anggrek bunga potong. Sebagian penganggrek telah mampu melakukan tekhnik ini. e. Mutasi, secara alami mutasi sangat sulit terjadi. Beberapa literatur peluangnya 1 100 000 000. Dengan memberikan induksi tertentu melalui kultur jaringan hal tersebut lebih mudah untuk diatur. Tanaman yang mengalami mutasi permanen biasanya memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi f. Bank plasma, dengan meminimalkan pertumbuhan secara in-vitro’ kita bisa mengoleksi tanaman anggrek langka tanpa harus memiliki lahan yang luas dan perawatan intensif. Baik untuk spesies langka Indonesia maupun dari luar negeri untuk menjaga keaslian genetis. Contoh Kultur Jaringan Kultur Jaringan Pada Tumbuhan Pisang Tanaman pisang mempunyai ciri spesifik yang mudah dibedakan dari jenis tanaman lainnya. Tanamannya terdiri dari daun, batang bonggol, batang semu, bunga, dan buah. Pisang termasuk keluarga musaceae, salah satu anggota ordo scitamineae. Morfologi tanaman dapat tampak jelas melalui batangnya yang berlapis-lapis. Lapisan ini sebenarnya merupakan dasar dari pelepah daun yang dapat menyimpan air sukulenta sehingga lebih tepat disebut batang semu pseudostem. Daun pisang Cavendish berwarna hijau tua. Lembaran daun lamina pisang lebar dengan urat daun utama menonjol berukuran besar sebagai pengembangan dari morfologis lapisan batang semu gedebog. Batang pisang sesungguhnya terdapat didalam tanah, yaitu yang sering disebut bonggol. Pada sepertiga bagian bonggol sebelah atas terdapat mata calon tumbuh tunas anakan. Bunga pisang yang disebut tongkol yang disebut jantung. Bunga ini muncul dari primordia yang terbentuk pada bonggolnya, perkembangan primordia bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung batang semu tersebut. Panjang Tandan 60 – 100 cm dengan berat 15 – 30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8 – 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 – 22 buah. Daging buah putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus. Umur panen 3 – 3,5 bulan sejak keluar jantung. Salah satu tanaman buah-buahan yang diperbanyak secara komersial dengan teknik kultur jaringan adalah pisang. Pisang biasanya diperbanyak secara vegetatif menggunakan anakan atau bonggolnya. Ukuran anakan yang cukup besar menyulitkan transportasi bibit dari satu tempat ke tempat penanamannya. Anakan yang diproduksi oleh satu induk pisang ukuran dan umurnya beragam, sehingga sangat sulit untuk memperoleh anakan berukuran seragam dalam jumlah memadai untuk perkebunan pisang secara komersial. Perbanyakan klonal pisang dengan teknik kultur jaringan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode dan tahapan perbanyakan yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini serupa dengan metode perbanyakan lainnya. Teknik yang umum digunakan adalah kultur meristem meristem culture atau kultur pucuk shoot culture, selain itu telah dicoba juga untuk mengkulturkan tangkai bunga inflorescence muda pisang. Pisang Cavendish di Indonesia lebih dikenal dengan Pisang Ambon Putih. Perbanyakan tanaman pisang secara kultur jaringan bertujuan untuk mendapatkan bibit bermutu dalam jumlah banyak dan cepat selama kurun waktu tertentu. Ditinjau dari tujuan tersebut maka adanya bibit kultur jaringan akan mampu mendukung pengembangan kebun agribisnis dalam skala luas. Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan sel meristem pada media buatan dalam laboratorium in vitro. Untuk menghasilkan bibit kultur jaringan yang bermutu, perlu didukung oleh beberapa komponen, yaitu prasarana, bahan kimia untuk pembuatan media, varietas unggul dan tenaga ahli. Prasarana berupa laboratorium yang memenuhi syarat, rumah kaca atau plastik untuk membesarkan bibit yang masih sangat kecil plantlet, serta peralatan. Menurut George dan Sherrington 1984 keberhasilan dalam kultur jaringan sangat ditentukan oleh medium yang digunakan. Media yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini umumnya adalah media MS. Untuk merangsang pertumbuhan tunas pada eksplan, zat pengatur tumbuh umumnya ditambahkan ke dalam media kultur. Sitokinin BAP Benzil Amino Purin umumnya digunakan pada kisaran konsentrasi 3 – 6 ppm tergantung varietas, dengan atau tanpa kombinasi dengan auksin. Keasaman media umumnya adalah 5,5 sampai 6. Inisiasi merupakan proses awal dalam kegiatan kultur jaringan sehingga akan menjadi penentu keberhasilan kultur. Proses pertama dalam inisiasi adalah pengambilan eksplan atau bahan kultur dari lapangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sterilisasi eksplan Anonim, 2002. Mine coins Demikianlah artikel dari tenttang Kultur Jaringan Pengertian, Tujuan, Manfaat, Fungsi, Prinsip, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, Keuntungan, Perkembangan, Beserta Contohnya, semoga bermanfaat Berikut merupakan keuntungan penggunaan kultur jaringan, kecuali …. A. waktu yang dibutuhkan relatif singkat B. tidak membutuhkan ruang yang luas C. bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur D. dihasilkan bibit unggul yang beragam E. dihasilkan banyak tanaman baru dari satu jenis tanamanPembahasanKeuntungan penggunaan kultur jaringan yaituwaktu yang dibutuhkan relatif singkattidak membutuhkan ruang yang luasbebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikulturdihasilkan banyak tanaman baru dari satu jenis tanamanJawaban D-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁 Kultur jaringan mikropropagasi merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif berdasarkan sifat totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu baru yang sempurna. Kultur jaringan dilakukan dengan cara mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan pada medium kaya nutrisi dengan kondisi aseptik sehingga bagian tumbuhan tersebut tumbuh menjadi tanaman lengkap. Kelebihan teknik kultur jaringan Menghasilkan tanaman yang serupa dengan induknya dengan kualitas yang unggul Mendapatkan bibit tanaman dengan waktu yang relatif lebih singkat tetapi jumlahnya banyak Pengadaan bibitnya tidak tergantung musim Dapat dilakukan di lahan yang tidak begitu luas Kelemahan teknik kultur jaringan Biaya yang dikeluarkan lebih mahal Butuh keahlian khusus untuk melakukan teknik tersebut Akar tumbuhan cenderung lemah Tidak menghasilkan varietas baru

berikut ini merupakan keuntungan penggunaan kultur jaringan kecuali