cahayaberlian dari kota intan ( guru sekumpul/k.h abdul
Jadipenjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara individual yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha. Oleh pakdosen diposting pada 24 september 2020. Ini Bedanya Sekolah Tatap Muka Sebelum Dan Setelah Pandemi Covid 19 . Pengertian 3 Sifat Dan 7 Fungsi Personal Selling Ilmu Ekonomi Id
1 Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. 3.
Berikutini bukan termasuk tujuan promosi penjualan ,yaitu meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba produk . meningkatkan pembelian komsumen . meminimalisir perilaku konsumen berganti-ganti merek . Berikut ini bukan termasuk sifat-sifat penjualan tatap muka, yaitu
SOALBAB 1. 1.Produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material sehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekaligus fungsi tertentu disebut. . . 2. Berikut ini yang bukan termasuk contoh limbah anorganik, yaitu . a.
Vay Nhanh Fast Money. Personal selling adalah promosi penjualan nan dilakukan secara dua arah, tatap cahaya muka atau penyajian presentase pribadi secara berbarengan antara penjual dengan obat bagi memperkenalkan produk yang ditawarkan, membenari dan mempengaruhi favorit pelamar dengan tujuan terciptanya suatu penjualan. Intensi personal selling yakni membangkitkan kesadaran tentang tersedianya satu produk, menggairahkan minat pemohon, sampai dengan membandingkan harga dan syarat-syarat jual beli serta penyelesaian transaksi. Personal selling adalah salah satu onderdil promotion mix selain advertising, sales promotion dan publicity nan mementingkan pada komunikasi yang bersifat persuatif bagi dapat menggugah kemungkinan konsumen kerjakan mengerjakan pembelian. Berikut ini beberapa denotasi personal selling berpokok beberapa mata air sendi dan referensi Menurut Swastha 2002260, personal Selling adalah interaksi antar individu, saling berlanggar roman nan ditujukan kerjakan menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan persilihan yang saling menentukan dengan pihak lain. Menurut Tjiptono 2000224, personal Selling merupakan komunikasi serta merta lihat muka antara penjual dan primadona pelanggan bikin memperkenalkan suatu barang kepada calon pelanggan dan membetnuk kesadaran terhadap dagangan sehingga mereka kemudian akan mengepas membelinya. Menurut Sutisna 2008311, personal selling merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial nan mengikutsertakan pikiran dan emosi, serta tentu saja bersemuka sederum Face to Face. Menurut Alma 2005185, personal selling ialah penjualan bertatap yaitu sebuah pengungkapan secara lisan dalam menghadapi seorang maupun sejumlah nomine pemohon dengan maksud untuk menciptakan penjualan. Menurut Kotler 2008664, personal selling adalah perkakas yang minimal efektif-biaya pada tahap proses pembelian seterusnya, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Menurut Kotler dan Amstrong 2001112, personal selling adalah pengutaraan pribadi oleh para wiraniaga tenaga penjual perusahaan n domestik rangka mensukseskan penjualan dan membangun aliansi dengan pelanggan. Pamrih Personal Selling Menurut Shimp 2000281, tujuan utama personal selling merupakan mematangkan para pelanggan, menyempatkan barang yang berjasa dan bantuan pemasaran, serta menyerahkan peladenan purna jual dan dukungan kepada para pembeli. Menurut Kotler 2008305, tujuan personal selling antara lain adalah andai berikut Mengejar nomine, mengamalkan pencarian calon pembeli atau petunjuk. Menetapkan sasaran, memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka diantara nomine dan pelanggan. Berkomunikasi, mengkomunikasikan informasi akan halnya dagangan dan jasa perusahaan tersebut. Lego, menentang, mengerjakan penyajian, menjawab keberatan-keberatan, dan menutup penjualan. Menyuguhkan, menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan wawanrembuk akan halnya masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan pembiayaan, dan berbuat pengiriman. Mengumpulkan siaran, mengerjakan riset pasar dan melaksanakan tugas intelejen. Mengalokasikan, memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk. Aturan dan Kriteria Personal Selling Menurut Tjiptono 2008224, terdapat tiga kebiasaan personal selling, yakni sebagai berikut Personal Confrontation , yaitu adanya korespondensi yang nasib, serentak, dan interaktif antara duaorang atau lebih. Cultivation , yaitu sifat nan memungkinkan berkembangnya apa macam hubungan, berangkat berpunca sekedar rangkaian beli sampai dengan pernah yang makin karib. Response , merupakan situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, menyerang, dan menanggapi. Kian lanjut menurut Tjiptono 2000224, penjual yang memiliki tugas untuk melakukan personal selling harus menetapi tolok umpama berikut Salesmanship . Pelaku personal selling harus mempunyai maklumat mengenai produk dan seni menjual, antara tidak cara bagaimana mendekati pelanggan, mengatasi klaim pelanggan, melakukan pengajuan, ataupun cara meningkatkan penjualan. Negotiating . Pekerja personal selling diharapkan mempunyai kemampuan privat berbuat negosiasi dengan disertai syarat-syaratnya. Relationship Marketing . Pelaku personal selling harus tahu prinsip membina dan membudidayakan hubungan baik dengan para pelanggan. Varietas dan Bentuk Personal Selling Menurut Swasta 200211, terdapat lima tipe personal selling, yaitu andai berikut Trade Selling . Yaitu boleh terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha dan memperbaiki distributor dagangan-dagangan mereka. Missionary Selling . Adalah penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong remedi bagi membeli barang-barang dari penyalur firma. Technical Selling. Yaitu meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat kepada pemberi saran dan nasehat kepada pelamar akhir barang dan jasanya. New Business Selling . Adalah berusaha menyibakkan transaksi plonco dengan mengubah calon perunding menjadi pembeli. Jenis penjualan cak acap dipakai oleh firma asuransi. Responsive Selling . Yaitu penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli. Dua macam penjualan disini adalah route driving dan retail. Sedangkan menurut Saladin dan Oesman 1994195, terletak tiga rancangan personal selling, adalah andai berikut Field Selling , yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan di asing perusahaan dengan mendatangi dari satu rumah ke satu rumah atau dari perusahaan ke perusahaan lainnya. Retail Selling , adalah tenaga penjualan yang melakukan penjualannya dengan melayani pengguna yang datang ke perusahaan. Executive Selling , merupakan hubungan nan dilakukan maka dari itu pemimpin perusahaan dengan pemimpin perusahaan lainnya alias dengan pemerintah, dengan pamrih melakukan penjualan. Jenjang Personal Selling Menurut Kotler dan Amstrong 2001225, terwalak enam langkah atau hierarki personal selling, yaitu Mencari calon pelanggan, dalam tahap ini pemasar dituntut berburu pelanggan yang menjadi segmen perusahaan. Pra pendekatan, jika sudah menemukan favorit pelanggan, pemasar harus menjalin relationship kerjakan membangun asisten. Penyajian dan Demontrasi, n domestik tahap ini pemasar harus bisa menunjukan bagaimana produk yang dijual dibutuhkan maka itu favorit pelanggan. Menyelesaikan keberatan, calon pelanggan biasanya n kepunyaan keberatan untuk membeli produk, seperti keberatan dalam harga yang sesak mahal. Situasi ini pemasar harus bisa mengatasinya dengan memberikan diskon maupun dengan cara nan lain. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan, maksudnya pemasar harus dapat menjaga pelanggan agar tunak konsisten terhadap produk, sebagai contoh menelpon pelanggan tentang dagangan yang telah dibeli. Penutupan, dalam tahap ini pemasar harus boleh menentukan apakah pelanggan ingin membeli produk ataupun tidak, momen ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Daftar bacaan Swastha, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran . Jakarta Liberty. Tjiptono, Fandy. 2000. Tata Jasa . Yogyakarta Andy offset. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran . Yogyakarta Andy offset. Sutisna. 2008. Penyelenggaraan Pemasaran . Jakarta Indeks. Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jas a. Bandung Alfabeta. Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran . Jakarta Indeks. Kotler dan Amstrong. 2001. Pendirian-prinsip pemasara n. Jakarta Erlangga. Shimp, Terence, A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu . Jakarta Erlangga. Saladin, Djaslim dan Oesman, Yevismarti. 1994. Intipati Tata Pemasaran . Bandung Kendaraan Iptek.
Sapaan Awal Hi, Readers! Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan baik-baik saja ya. Kali ini kita akan membahas tentang sifat-sifat penjualan tatap muka yang seharusnya tidak dimiliki oleh seorang sales. Yuk, langsung saja kita simak artikelnya. Sifat-sifat Penjualan Tatap Muka yang Tidak Seharusnya Dimiliki 1. Memaksa PelangganSifat yang pertama adalah memaksakan pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan. Seorang sales seharusnya memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang produk yang dijual, namun tidak harus memaksakan pelanggan untuk Tidak Bersikap ProfesionalSeorang sales harus memiliki sikap yang profesional dalam bekerja. Jangan sampai terlihat asal-asalan atau tidak serius dalam menjalankan tugasnya. Sikap yang profesional akan membuat pelanggan merasa nyaman dan mempercayai sales Tidak Fokus pada Kebutuhan PelangganSeorang sales harus fokus pada kebutuhan pelanggan. Jangan hanya fokus pada penjualan produk saja, namun juga harus memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan solusi yang Tidak Sabar dalam Melayani PelangganSeorang sales harus sabar dalam melayani pelanggan. Jangan sampai terlihat kesal atau tidak sabar dalam menjawab pertanyaan pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Memberikan Penjelasan yang JelasSeorang sales harus memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami tentang produk yang dijual. Jangan sampai memberikan penjelasan yang ambigu atau tidak jelas, karena hal ini akan membuat pelanggan merasa ragu untuk membeli produk Tidak Menghargai Waktu PelangganSeorang sales harus menghargai waktu pelanggan. Jangan sampai membuat pelanggan menunggu terlalu lama atau tidak memberikan waktu yang cukup untuk pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan tidak nyaman dan memilih untuk berbisnis dengan sales Tidak Menjaga Etika dalam BerbicaraSeorang sales harus menjaga etika dalam berbicara. Jangan menggunakan bahasa yang kasar atau tidak sopan dalam berbicara dengan pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Memiliki Keterampilan Komunikasi yang BaikSeorang sales harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Jangan sampai terlihat kurang percaya diri atau tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan pelanggan. Keterampilan komunikasi yang baik akan membuat pelanggan merasa nyaman dan percaya dengan sales Tidak Mampu Menjalin Hubungan yang Baik dengan PelangganSeorang sales harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan. Jangan sampai hanya fokus pada penjualan produk saja, namun juga harus membangun hubungan yang baik dengan pelanggan untuk mempertahankan bisnis di masa Tidak Memberikan Solusi yang TepatSeorang sales harus memberikan solusi yang tepat untuk masalah pelanggan. Jangan hanya fokus pada penjualan produk saja, namun juga harus memberikan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Tidak Mampu Menjaga EmosiSeorang sales harus mampu menjaga emosi dalam bekerja. Jangan sampai terlihat emosional atau tidak bisa mengontrol diri dalam menghadapi situasi yang sulit. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Mengenal Produk yang DijualSeorang sales harus mengenal produk yang dijual dengan baik. Jangan sampai terlihat tidak tahu atau tidak paham tentang produk yang dijual. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak percaya dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Mampu Menjaga IntegritasSeorang sales harus mampu menjaga integritas dalam bekerja. Jangan sampai terlihat tidak jujur atau tidak dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Menjaga PenampilanSeorang sales harus menjaga penampilannya dengan baik. Jangan sampai terlihat kurang rapi atau tidak sopan dalam berpakaian. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Mampu Menjaga Hubungan dengan Rekan KerjaSeorang sales harus mampu menjaga hubungan dengan rekan kerja. Jangan sampai terlihat tidak bisa bekerja sama atau tidak bisa menjaga kerjasama dengan baik. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Fokus pada PelangganSeorang sales harus fokus pada pelanggan. Jangan hanya fokus pada penjualan produk saja, namun juga harus fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan merasa nyaman dan ingin berbisnis dengan sales Tidak Mampu Menjaga Kualitas ProdukSeorang sales harus mampu menjaga kualitas produk yang dijual. Jangan sampai terlihat tidak memperhatikan kualitas produk atau tidak memperhatikan masalah kualitas produk yang dijual. Hal ini akan membuat pelanggan merasa kecewa dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Mengenal PasarSeorang sales harus mengenal pasar dengan baik. Jangan sampai terlihat tidak tahu atau tidak paham tentang pasar yang dituju. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak percaya dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Mampu Menjaga Kepuasan PelangganSeorang sales harus mampu menjaga kepuasan pelanggan. Jangan sampai terlihat tidak peduli atau tidak memperhatikan kepuasan pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan merasa kecewa dan tidak ingin berbisnis dengan sales Tidak Mampu Mengakomodasi Kebutuhan PelangganSeorang sales harus mampu mengakomodasi kebutuhan pelanggan. Jangan sampai terlihat tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan atau tidak bisa memberikan solusi yang tepat untuk masalah pelanggan. Hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales tersebut. Kesimpulan Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang sales harus memiliki sifat-sifat yang baik dalam menjalankan tugasnya. Jangan sampai memiliki sifat-sifat yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang sales, karena hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman dan tidak ingin berbisnis dengan sales tersebut. Oleh karena itu, seorang sales harus selalu menjaga sikap dan kualitas kerjanya agar bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan sukses. Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya
Pendahuluan Hello Readers! Penjualan tatap muka adalah teknik penjualan yang dilakukan secara langsung antara penjual dan calon pembeli. Meskipun teknologi modern telah memungkinkan kita untuk melakukan transaksi secara online, penjualan tatap muka tetap menjadi pilihan yang populer di dunia bisnis. Namun, untuk berhasil dalam penjualan tatap muka, ada beberapa sifat yang perlu diketahui oleh setiap penjual. Berikut adalah beberapa sifat tersebut. 1. Keterampilan Komunikasi yang Baik Sifat pertama yang perlu dimiliki oleh setiap penjual tatap muka adalah keterampilan komunikasi yang baik. Seorang penjual yang dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif akan dapat menarik perhatian calon pembeli dan membantu mereka memahami produk atau layanan yang ditawarkan. 2. Kepercayaan Diri yang Tinggi Kepercayaan diri yang tinggi juga merupakan sifat yang penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang percaya pada produk atau layanan yang ditawarkan akan lebih mudah meyakinkan calon pembeli untuk membeli. Selain itu, kepercayaan diri yang tinggi juga dapat membuat penjual lebih percaya diri dalam menangani masalah atau keberatan yang mungkin muncul. 3. Kemampuan Membangun Hubungan Kemampuan membina hubungan yang baik dengan calon pembeli juga merupakan sifat penting yang perlu dimiliki oleh setiap penjual tatap muka. Dengan membina hubungan yang baik, penjual dapat membangun kepercayaan dengan calon pembeli dan membuat mereka merasa nyaman dalam melakukan transaksi. 4. Kepedulian Terhadap Kebutuhan Pelanggan Seorang penjual tatap muka yang sukses juga harus peduli dengan kebutuhan pelanggan. Dengan memahami kebutuhan pelanggan, penjual dapat menawarkan produk atau layanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan meningkatkan peluang untuk menjual. 5. Kemampuan Memecahkan Masalah Masalah selalu muncul dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang dapat memecahkan masalah dengan cepat dan efektif akan lebih mudah meyakinkan calon pembeli untuk membeli. Selain itu, kemampuan memecahkan masalah juga dapat membantu membangun kepercayaan dengan pelanggan. 6. Konsistensi dan Kesabaran Konsistensi dan kesabaran juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang konsisten dalam melakukan tindakan penjualan dan sabar dalam menangani calon pembeli yang sulit akan lebih mudah mencapai target penjualan. 7. Kemampuan Mempersuasi Kemampuan meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang dapat mempersuasi calon pembeli dengan baik akan lebih mudah mencapai target penjualan. 8. Memiliki Pengetahuan yang Mendalam tentang Produk atau Layanan yang Ditawarkan Seorang penjual tatap muka yang sukses juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan memahami produk atau layanan yang ditawarkan, penjual dapat menjelaskan dengan jelas dan meyakinkan calon pembeli untuk membeli. 9. Kemampuan Membangun Koneksi Kemampuan membina koneksi dengan pelanggan juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Dengan membina koneksi yang baik dengan pelanggan, penjual dapat memperluas jaringan pelanggan dan meningkatkan peluang untuk menjual. 10. Fleksibilitas Fleksibilitas juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang fleksibel dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kebutuhan calon pembeli untuk meningkatkan peluang untuk menjual. 11. Kemampuan Membangun Kepercayaan Membangun kepercayaan dengan calon pembeli juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Dengan membangun kepercayaan, penjual dapat membuat calon pembeli merasa nyaman dan yakin dalam melakukan transaksi. 12. Kemampuan Mengatasi Penolakan Penolakan adalah bagian dari penjualan tatap muka. Seorang penjual yang dapat mengatasi penolakan dengan baik akan lebih mudah mencapai target penjualan. 13. Keahlian dalam Memilih Target Pasar Keahlian dalam memilih target pasar juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang dapat memilih target pasar yang tepat akan lebih mudah mencapai target penjualan. 14. Kemampuan Membangun Emosi Positif Kemampuan membina emosi positif dengan calon pembeli juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Dengan membina emosi positif, penjual dapat membuat calon pembeli lebih mudah meyakinkan untuk membeli. 15. Kesediaan untuk Belajar dan Berkembang Kesediaan untuk belajar dan berkembang juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang terus belajar dan berkembang akan lebih mudah menghadapi tantangan dan mencapai target penjualan. 16. Keterampilan Presentasi yang Baik Keterampilan presentasi yang baik juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang dapat melakukan presentasi dengan baik akan lebih mudah meyakinkan calon pembeli untuk membeli. 17. Kemampuan Membangun Branding yang Baik Kemampuan membina branding yang baik juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Dengan membangun branding yang baik, penjual dapat meningkatkan kepercayaan dan minat calon pembeli terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. 18. Kreativitas Kreativitas juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang kreatif dapat mengembangkan ide-ide baru untuk meningkatkan penjualan. 19. Kemampuan Membangun Tim Kemampuan membina tim yang baik juga merupakan sifat penting dalam penjualan tatap muka. Seorang penjual yang dapat membina tim dengan baik akan lebih mudah mencapai target penjualan. 20. Kesimpulan Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya Demikianlah beberapa sifat penting yang perlu diketahui oleh setiap penjual tatap muka. Dengan mengembangkan sifat-sifat tersebut, penjual dapat meningkatkan peluang untuk sukses dalam penjualan tatap muka. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
Personal selling adalah promosi penjualan yang dilakukan secara dua arah, tatap muka atau penyajian presentase pribadi secara langsung antara penjual dengan pembeli untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan, membujuk dan mempengaruhi calon pembeli dengan tujuan terciptanya suatu penjualan. Tujuan personal selling adalah membangkitkan kesadaran mengenai tersedianya suatu produk, menggairahkan minat pembeli, sampai dengan membandingkan harga dan syarat-syarat jual beli serta penyelesaian transaksi. Personal selling merupakan salah satu komponen promotion mix selain advertising, sales promotion dan publicity yang menekankan pada komunikasi yang bersifat persuatif untuk dapat menggugah kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian. Berikut ini beberapa pengertian personal selling dari beberapa sumber buku dan referensi Menurut Swastha 2002260, personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menentukan dengan pihak lain. Menurut Tjiptono 2000224, personal Selling adalah komunikasi langsung tatap muka antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membetnuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya. Menurut Sutisna 2008311, personal selling merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung Face to Face. Menurut Alma 2005185, personal selling adalah penjualan tatap muka adalah sebuah pengungkapan secara lisan dalam menghadapi seorang atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan penjualan. Menurut Kotler 2008664, personal selling adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Menurut Kotler dan Amstrong 2001112, personal selling adalah presentasi pribadi oleh para wiraniaga tenaga penjual perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Tujuan Personal Selling Menurut Shimp 2000281, tujuan utama personal selling adalah mendidik para pelanggan, menyediakan produk yang berguna dan bantuan pemasaran, serta memberikan pelayanan purna jual dan dukungan kepada para pembeli. Menurut Kotler 2008305, tujuan personal selling antara lain adalah sebagai berikut Mencari calon, melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk. Menetapkan sasaran, memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka diantara calon dan pelanggan. Berkomunikasi, mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa perusahaan tersebut. Menjual, mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-keberatan, dan menutup penjualan. Melayani, menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman. Mengumpulkan informasi, melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas intelejen. Mengalokasikan, memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk. Sifat dan Kriteria Personal Selling Menurut Tjiptono 2008224, terdapat tiga sifat personal selling, yaitu sebagai berikut Personal Confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara duaorang atau lebih. Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan beli sampai dengan hubungan yang lebih akrab. Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi. Lebih lanjut menurut Tjiptono 2000224, penjual yang mempunyai tugas untuk melakukan personal selling harus memenuhi kriteria sebagai berikut Salesmanship. Pelaku personal selling harus mempunyai pengetahuan mengenai produk dan seni menjual, antara lain cara bagaimana mendekati pelanggan, mengatasi klaim pelanggan, melakukan presentasi, maupun cara meningkatkan penjualan. Negotiating. Pelaku personal selling diharapkan mempunyai kemampuan dalam melakukan negosiasi dengan disertai syarat-syaratnya. Relationship Marketing. Pelaku personal selling harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan. Jenis dan Bentuk Personal Selling Menurut Swasta 200211, terdapat lima jenis personal selling, yaitu sebagai berikut Trade Selling. Yaitu dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilakan pengecer untuk berusaha dan memperbaiki distributor produk-produk mereka. Missionary Selling. Yaitu penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Technical Selling. Yaitu meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat kepada pemberi saran dan nasehat kepada pembeli akhir barang dan jasanya. New Business Selling. Yaitu berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan sering dipakai oleh perusahaan asuransi. Responsive Selling. Yaitu penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli. Dua jenis penjualan disini adalah route driving dan retail. Sedangkan menurut Saladin dan Oesman 1994195, terdapat tiga bentuk personal selling, yaitu sebagai berikut Field Selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan dengan mendatangi dari satu rumah ke satu rumah atau dari perusahaan ke perusahaan lainnya. Retail Selling, yaitu tenaga penjualan yang melakukan penjualannya dengan melayani konsumen yang datang ke perusahaan. Executive Selling, merupakan hubungan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan dengan pemimpin perusahaan lainnya atau dengan pemerintah, dengan tujuan melakukan penjualan. Tahapan Personal Selling Menurut Kotler dan Amstrong 2001225, terdapat enam langkah atau tahapan personal selling, yaitu Mencari calon pelanggan, dalam tahap ini pemasar dituntut mencari pelanggan yang menjadi segmen perusahaan. Pra pendekatan, jika sudah menemukan calon pelanggan, pemasar harus menjalin relationship untuk membangun kepercayaan. Presentasi dan Demontrasi, dalam tahap ini pemasar harus bisa menunjukan bagaimana barang yang dijual dibutuhkan oleh calon pelanggan. Mengatasi keberatan, calon pelanggan biasanya mempunyai keberatan untuk membeli produk, seperti keberatan dalam harga yang terlalu mahal. Hal ini pemasar harus bisa mengatasinya dengan memberikan diskon atau dengan cara yang lain. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan, maksudnya pemasar harus bisa menjaga pelanggan agar tetap loyal terhadap produk, sebagai contoh menelpon pelanggan tentang produk yang telah dibeli. Penutupan, dalam tahap ini pemasar harus bisa menentukan apakah pelanggan ingin membeli produk atau tidak, momen ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Daftar Pustaka Swastha, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta Liberty. Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta Andy offset. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta Andy offset. Sutisna. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta Indeks. Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung Alfabeta. Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta Indeks. Kotler dan Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta Erlangga. Shimp, Terence, A. 2000. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta Erlangga. Saladin, Djaslim dan Oesman, Yevismarti. 1994. Intisari Manajemen Pemasaran. Bandung Media Iptek.
lanialfiyah1082 lanialfiyah1082 Wirausaha Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan dochimey dochimey 1. penjualan bersifat langsung2. adanya tawar menawar harga3. ada barang yang diperjualbelikan Iklan Iklan Pertanyaan baru di Wirausaha 1. Berikut ini adalah alat dan bahan pembuatan guci dari bahan kulit telur, kecuali .....A. kulit telur ayam,bebek, puyuh B. lemC. amplas halusD. … pensilE. scrap2. Jenis Anthurium yang tumbuh dan berkembang di indonesia yaitu .....A. anthurium kuping gajahB. anthurium lidah gajahC. anthurium wali songoD. hanya a dan b yang benarE. a, b dan c benar semua 3. Tanaman Anthurium yang memiliki bentuk daun artistik ini tidak terlalu suka cahaya matahari perlu dipasangkan paranet ...... %A. 60B. 65C. 70D. 75E. 80 1. Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya adalah ....A. memberikan aturan yang sesuaiB. member … ikan kebebasan dan dorongan kreativitasC . menuntun kreativitasD. mengatur kebebasan dan kreativitas E. mengasah kreativitas 2. Berikut peralatan untuk membuat keramik berikut ini, kecuali .....A. rol kayuB. sponC. amplasD. butsir E. pemotong tanah yang bukan dari bahan yang digunakan untuk pembuatan plakat dari resin berikut ini adalah ......A. resin warna B. cairan m3C. katalis D. silikon E. re … sin bening Berikut ini adalah faktor - faktor yang menjadi dasar pertimbangan evaluasi, kecuali .....A. faktor keuntunganB. faktor pemasaranC. faktor lingkungan … D. faktor bahan bakuE. faktor risiko Mengapa bagi pewira usaha ide adalah peluang usaha? Sebelumnya Berikutnya Iklan
berikut ini bukan termasuk sifat sifat penjualan tatap muka yaitu